Gramedia Logo
Product image
Laksmi Pamuntjak

Kekasih Musim Gugur

Format Buku
Deskripsi
Novel Kekasih Musim Gugur ternyata menjadi sebuah cerita independen tanpa bayang-bayang Amba. Amba tetap muncul dalam cerita, tapi dia tidak menempati banyak panggung. Inilah tepatnya konsep hubungan antara Siri dan Amba. Mereka adalah dua tokoh yang menarik dalam karakter dan dihubungkan dengan hubungan ibu-anak, tetapi juga dapat berdiri sendiri. Namun, kehidupan Siri sangat dipengaruhi oleh masa lalunya, yaitu kehidupan Amba. Cerita ini tentang Srikandi atau Siri, anak Amba. Siri menetap di Berlin sebagai seniman. Dengan semua pemikirannya tentang seni, politik, dan kehidupan di usia 50 tahun, Siri memang terlihat cerdas. Tapi penulis tidak membuat Siri terlihat sempurna. Karakter intelektual tersebar di seluruh cerita, sama seperti Amba. Cerita ini juga menyentuh beberapa hal seperti seni, Pancasila, pluralisme, dan politik. Sinopsis Buku “Namun rahasia seperti warna. Tatap dalam-dalam, dan ia mulai menuturkan selaksa cerita.” Kekasih Musim Gugur adalah kisah dua perempuan, Srikandi (Siri) dan Dara. Yang satu seorang seniman cosmopolitan, yang satunya lagi seorang aktivis politik. Siri adalah anak Amba dan Bhisma, tokoh utama novel pertama Laksmi Pamuntjak, Amba. Setelah bertahun-tahun mengembara di pelbagai kota di dunia – London, New York, Madrid – Siri memutuskan hidup di Berlin untuk menghindar dari masa lalu keluarganya. Tak disangka, sebuah berita mengejutkan memaksanya pulang ke Jakarta. Di tanah air, Siri harus menghadapi realita keluarganya yang pedih, ditambah dengan jalin-kelindan kompleks antara seni rupa, politik, dan sejarah, terutama ketika salah satu pemerannya dihujat dan dilarang karena dianggap melanggar susila. Dalam pergulatannya, Siri harus memaknai ulang hubungan dengan ibunya, Amba; dengan mantan sahabatnya, Dara; dengan anak tirinya, Amalia; dan dengan sejarah bapak kandungnya yang kelam. Review “Ada melodi yang liris dalam cara Laksmi Pamuntjak bertutur, rangkaian kata yang sesekali mengalun dan kali lain mengentak. Memasuki ruang-ruang interior para karakter di Kekasih Musim Gugur seperti dituntun ke sebuah museum seni. Kadang anggun, kadang liar, tetapi hampir selalu elegan.” -Dee Lestari, penulis “Sejak halaman pertama, ketika Srikandi menyatakan ia memiliki dua bapak, kita tak akan bisa berhenti membaca novel ini hingga halaman terakhir.” -Leila S. Chudori, penulis dan wartawan “Novel Laksmi ini sempurna menangkap tegangan kompleks hubungan antar-individu; dendam-rindu, benci cinta, dalam sejarah keluarga yang dibayangi luka politik, dan bagaimana seni rupa menjadi strategi yang membebaskan. Dengan kepiawaiannya berkisah, Laksmi menyeret kita masuk dan melihat luka itu sebagai luka kita sendiri.” -Nezar Patria, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post “Novel ini merupakan satu langkah dalam pencapaian Laksmi sebagai sosok penting dalam pertumbuhan sastra.” -Sapardi Djoko Damono, penyair, penulis
Detail Buku