Gramedia Logo
Product image
Arswendo Atmowiloto

Keluarga Cemara#1

Format Buku
Deskripsi
Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja; Emak, sang ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya; Euis, si sulung yang kelas enam SD, pernah mengalami masa jaya orang tuanya sebagai pengusaha; Ara atau Cemara yang baru masuk TK; serta Agil si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan, inilah kisah itu. Keluarga Cemara 1 ini merupakan kompilasi yang terdiri atas tiga judul: Keluarga Cemara, Musik Musim Hujan, dan Kupon Kemenangan. Prolog: Hari masih pagi sekali. Beduk subuh baru saja berlalu. Abah, sebutan untuk ayah, sudah bersiap berangkat ke sawah. Hari ini Abah ada pekerjaan di sawah Mang Rukmana. Sedangkan Emak, sebutan untuk ibu, sudah mempersiapkan dagangan. Emak membuat opak. Bahannya dibuat dari ketan. Tapi sering dicampuri tepung yang lain. Untuk menjadikan opak, harus dipanggang diatas bara. Emak selalu terlihat sedang melakukan itu. Euis, 12 tahun, paling sering membantu. Euis pulalah yang berjualan keliling menjajakan opak. Mungkin karena lebih banyak waktunya untuk menjajakan opak dibanding belajar, Euis masih duduk di kelas empat. Pagi itu Euis membangunkan Cemara. Adik perempuannya ini hari ini akan mulai masuk sekolah. lni hari pertama Cemara masuk sekolah. Kelas nol kecil. Semalam sudah diberitahu untuk bangun pagi-pagi. Selling Point: Buku ini mengajarkan bahwa keluarga adalah fondasi terkecil dari suatu masyarakat. Tempat nilai-nilai kebaikan disampaikan pertama kali. Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Pernah disinetronkan dan difilmkan.
Detail Buku