Arswendo Atmowiloto
Keluarga Cemara#2
Format Buku
Deskripsi
Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja; Emak, sang ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya; Euis, si sulung yang kelas enam SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha; Ara atau Cemara yang baru masuk TK; serta Agil si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan, inilah kisah itu. Keluarga Cemara 2 ini merupakan kompilasi yang terdiri atas tiga judul: Tempat Minum Plastik dari Toko, Becak Emak, dan Bunga Pengantin.
Prolog:
Ara sangat mengharapkan. Dua kali dalam semalam keinginan memiliki tempat minum plastik itu muncul dalam mimpi. “Lihat sendiri, kamu pasti ingin memiliki juga.” Agil mengangguk. Bahkan sebelum melihat sendiri Agil sudah ingin. Dari cerita Ara, Agil sangat berharap, bisa juga turut bermimpi. Tempat minum plastik itu berwarna merah muda. Tutupnya masih bagus. Talinya juga berwarna sama. Bisa dipanjangkan dan bisa dipendekkan, sesuai kebutuhan. Agil melihat tempat minum plastik itu waktu dijajakan oleh Bang Muin. Pedagang barang bekas keliling, yang sering membunyikan gong berturut-turut. Anak-anak segera mengerumuni. Ara khawatir jika mereka tertarik untuk membeli tempat minum plastik itu. Tapi biasanya anak anak lebih tertarik anak ayam yang baru menetas. Mereka boleh menukarkan kaleng biskuit, botol kosong, kertas koran—tapi agak banyak, juga tumpukan majalah. Atau pakaian bekas. Ara dan Agil tidak mempunyai yang bisa ditukarkan.
Selling Point:
Buku ini mengajarkan bahwa keluarga adalah fondasi terkecil dari suatu masyarakat. Tempat nilai-nilai kebaikan disampaikan pertama kali. Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Pernah disinetronkan dan difilmkan.
Baca Selengkapnya
Detail Buku