Minanto
Kemelut Rondasih dan Dua Anaknya
Format Buku
Deskripsi
“Lidah mertua keras, tegak panjang, dan runcing di ujung. Sebagian orang tahu tanaman itu tidak cuma berfungsi sebagai tanaman hias, tanaman itu juga berfungsi mengisap polusi udara….dia bisa mengisap racun dan bau tidak sedap. Termasuk, racun-racun dari mulut tetangga.”
Rumah tangga Rondasih dan Manas sedang tidak baik-baik. Perkara batas tanah dengan tetangga kanan-kiri yang kerap membuatnya gerah, hubungan dengan orangtua dan saudara kandung yang penuh sengkarut, sosok mertua yang pilih kasih, juga dua anak kembarnya—Roman dan Rojaman—ibarat petasan penuh ledakan. Di tengah segala keruwetan persoalan hidup, nyatanya kasih dan cinta Rondasih adalah sumur tanpa dasar.
* * *
Novel karya Minanto—pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019 sekaligus Tokoh Sastra Majalah Tempo 2020—mengajak untuk mencermati kehidupan rural dengan segala rimbun percekcokan, menghidu aroma bakal jambu, sekaligus menemukan definisi keluarga yang kadang absurd.
Profil Penulis:
Minanto penulis kelahiran Indramayu. Novel pertama dan keduanya, Semang (2017) dan Dulatip Ingin Membenturkan Kepalanya ke Tembok Setiap Kali Ia Diberitahu Kabar tentang Orangtua (2018) diterbitkan secara swakelola. Novel ketiganya, Aib dan Nasib adalah pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019, menjadi prosa pilihan Tempo kategori novel pada 2020, sekaligus salah satu nomine penghargaan sastra Kemendikbudristek pada 2021. Dapat dihubungi melalui media sosial: @minantoo (IG).
Baca Selengkapnya
Detail Buku