Gramedia Logo
Product image
Format Buku
Deskripsi
Sinopsis Buku: Kenanga, perempuan muda Bali penuh impian, cerdas, ulet, juga berpendirian kuat. Hidup baginya adalah karier. Kedekatan dengan salah seorang guru besar justru menimbulkan banyak rumor tidak sedap: bahwa dia menghalalkan segala cara demi karier. Semuanya kacau ketika dia harus mengandung anak Bhuana. Keduanya saling mencinta sebagai sepasang kekasih. Namun, di balik semua itu, adik Kenanga—Kencana—mengabdikan seluruh hidup dan cintanya kepada Bhuana. Kenanga mengisahkan tentang kondisi adat Bali. Tentang cinta terlarang dalam adat, terlebih tokoh-tokoh yang berasal dari kasta tertinggi, Brahmana. Oka Rusmini menyingkap Bali bukan dari wajah cantiknya semata, tapi juga dari sisi gelap kultur dan manusia-manusianya. Perempuan Bali tidak sekadar ayu dalam paras, sesekali liar, merdeka, sekaligus sadis. Profil Penulis: OKA RUSMINI lahir di Jakarta, 11 Juli 1967, dan bermukim di Denpasar. Bukunya yang telah terbit: Monolog Pohon (1997), Tarian Bumi (2000), Sagra (2001), Kenanga (2003), Patiwangi (2003), Warna Kita (2007), Pandora (2008), Tempurung (2010), Akar Pule (2012), Saiban (2014), Men Coblong (2019), Koplak (2019), dan Jerum (2020). Berbagai penghargaan telah diterimanya: Penghargaan Sastra Badan Bahasa tahun 2003 dan 2012, Anugerah Sastra Tantular, Penghargaan Balai Bahasa Provinsi Bali tahun 2012, Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2014, The S.E.A. Write Award dari Pemerintah Thailand tahun 2012, Ikon Berprestasi Indonesia Kategori Seni dan Budaya tahun 2019, CSR Indonesia Awards kategori Karsa Budaya Prima 2019, dan Bali Jani Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali tahun 2019. Selling Point: Naskah dan penulis evergreen
Detail Buku