Kenapa Perempuan Harus Cerdas Ngatur Keuangan?

Saya seorang ibu dengan 2 anak. Saat ini, saya bekerja paruh waktu di perusahaan konsultan. Sejak beberapa tahun lalu saya memutuskan meninggalkan karier yang sudah saya rintis bertahun-tahun (pegawai bank BUMN). Sebagai mantan banker, saya tahu betui bagaimana harus mengelola keuangan. Tapi, keadaan berkata lain. Setelah berhenti bekerja, saya menghadapi banyak masalah keuangan dan akhirnya masuk pada lingkaran hitam kartu kredit. Kecelakaan yang Memberi Pelajaran Dulu, sebagai perempuan lajang yang bekerja, saya sangat menikmati kebebasan yang saya miliki. Kebebasan ini membuat saya mengabaikan hari esok. Saya pikir, hidup adalah untuk sekarang. Saya iebih banyak menikmati hidup dengan belanja dan nongkrong. Siklus keuangan saya hanyalah menyambung napas dompet dari gajian bulan ini ke gajian bulan berikutnya. Tak ada dana darurat apalagi tabungan, investasi dan aset pun nol.