Gramedia Logo
Product image
Agit Kurniawan @sajaktanpaabjad

Kepada Diriku : Aku Menerima Lukamu

Format Buku
Deskripsi
Menjelang Dua Puluh Lima Hai, apa kabar? Kepadamu yang sedang menggenggam buku ini atau mendekapnya dalam pelukan, hal yang sangat ingin kusampaikan kepadamu adalah terima kasih telah bertahan. Mungkin, kita memang belum pernah saling mengenal, berbicara satu sama lain, apalagi punya waktu untuk bercerita. Aku tidak tahu kamu siapa, dan kamu pun begitu. Tapi, kalau boleh aku ingin menjadi temanmu. Teman bicara seseorang kepadanya kamu bisa menanam percaya untuk menitipkan kesedihan, bahwa kita adalah manusia yang terlahir sama penuh dengan ketidaksempurnaan dan sedang belajar menerimanya. Kalau boleh, aku mau minta sesuatu dari kamu. Boleh nggak, setelah membaca halaman ini kamu tutup bukunya terlebih dahulu, sebentar saja. Kemudian pejamkan mata, sambil tersenyum. Setelah itu ucapkan kalimat ini, "Di masa hidup paling berat sekalipun, aku cuma butuh lebih percaya pada Tuhan; kalau ujiannya diberatkan, pasti tenaga dan pikirannya juga akan dikuatkan.” Kali ini saja, biarkan gelisahmu merebah, matamu yang kerap basah juga bisa lelah. Maka, kali ini juga izinkan aku menyelusup sedikit ke hatimu, memahami resahmu. Semakin bertambah usia, rasa-rasanya sudah tidak ingin lagi dekat dengan banyak drama dan terlalu ikut campur sama masalah orang lain. Sepertinya sudah terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menemani orang lain, sampai lupa kalau, ketika kita sedang galau-galaunya, kita tak pernah punya teman, kesepian. Terlalu mengutamakan orang lain, sampai tiba-tiba barulah sadar, sepertinya diri sendiri adalah orang nomor dua, tiga, atau bahkan empat dari daftar urutan orang-orang yang ingin dibuat bahagia. Bukankah sebenarnya bahagia diri ini harus diusahakan? Bukankan luka kita perlu disembuhkan juga? Mulai kini dan nanti, berjanjilah untuk tidak lupa mendekap diri sendiri, menerima luka, lalu perlahan menuju jalan pulih. Informasi Tambahan Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2023
Detail Buku