Kiat-kiat Mengelola Quarter Life Crisis ala Muslim

Pernah ngerasain hidup seperti tidak punya arah? Pandangan dan tujuan kedepan bingung mau ngapain? Dua puluh empat tahun terlalui apa pencapaian-pencapaian yang sudah didapatkan? Mungkin kalian sudah tidak asing dengan istilah quarter life crisis. Banyak media yang lagi membicarakan hal ini. Mungkin dari sepanjang hidupmu selama ini kamu pernah mendengar dari teman-teman ngopimu sekamar tentang sambatan-sambatan di sela ngopi mencari hiburan. Sedang mencari ketenangan malah dengar pembicaraan yang sedang dihindari banget. Berkali-kali kalian mungkin pernah mendengarkan ceramah dari pengasuh atau kiai kita tentang hidup tawakal atau berserah diri tentang apa yang telah kita usahakan. Membicarakan takdir, bahwasannya perjalananmu sekarang yang akan menentukan di masa depanmu. Kita ditakdirkan sekarang menjadi santri berarti kita sedang menjadi seseorang yang diharapkan Allah menjadi baik, yaitu dengan dipahamkan agama. Berfokuslah sekarang yang sedang kita jalani, jika benar yang kita lakukan maka akan sampai pada tujuan. Mengkhawatirkan hidup dengan macam-macam problematika, akhirnya membuat kita sendiri yang tidak meyakini Tuhan Maha Kuasa. Kebanyakan sambat-sambatan takutnya malah menyesali hidup yang telah diberikan dengan yang diterima sekarang. Itu akan mengurangi daya keimanan jika diterus-teruskan. Mungkin kalian perlu salik (melakukan perjalanan) siapa tahu di tengah jalan menemukan bantuan menjawab quarter life crisis, misalkan seperti menemukan buku ini. Selling Point: Gaya bahasanya ringan dan mudah dipahami. Buku ini cocok untuk orang yang sedang mengalami quarter life crisis dalam hidupnya lebih khusus bagi kaum muda santri.