KINK

In his sophomore book, Ray Shabir presents an almost religious celebration of pain, through the many lenses of pleasure. In these intimate, sometimes urgent poems, Ray retraces his steps back to his origin of desire, to interrogate his ideas of pleasure. For him, and perhaps quite a few of us, it starts with a wound that becomes our sense of what it’s like to want and be wanted. The poetry collection chronicles his way to reclaim his sense of self and find his relationship with power. Through its confessional fantasies and violent sensibilities, KINK is an attempt to find a place between dominance and submission, a search for stolen desires, and a longing for relief. Buku KINK merupakan kumpulan puisi karya Ray Shabir. Setiap puisinya akan menyajikan perayaan rasa sakit dan religius melalui banyak lensa kesenangan. Puisi-puisinya yang intim berhasil mendesak Ray untuk menelusuri kembali langkah-langkahnya ke pada keinginannya sendiri. Beberapa dari kita akan memulai pembacaan puisinya dengan luka yang menjadi indra tentang bagaimana rasanya diinginka.. Kumpulan puisi ini menceritakan cara penulis merebut kembali perasaan dalam dirinya dan menemukan hubungannya dengan kekuasaan. Melalui fantasi pengakuan terhadap kepekaan kekerasannya, KINK menjadi upaya untuk menemukan tempat antara dominasi dan penyerahan, serta pencarian keinginan yang dicuri dan kerinduan kepada perasaan bebas.