Dr. Abdurrahman Raf’at al-Basya
Kisah Agung Sahabat-Sahabat Mulia Nabi
Deskripsi
Baragam cara ditempuh para generasi awal Islam, terutama para sahabat dan generasi awal tabiin, untuk berlomba-lomba mendapatkan barang pribadi Rasulullah saw dan berharap keberkahan (tabarruk). Bahkan, tak sedikit yang berupaya mendapatkan secuil potongan dari fisik Rasulullah. Hal ini demi memanifestasikan perasaan cinta mereka dan kesetian kepada pribadi agung tersebut.
Rumah Abu Ayub terdiri dari dua lantai. Abu Ayub mengosongkan lantai atas agar Rasulullah saw. bisa tinggal di sana. Namun Rasulullah saw. lebih memilih untuk tinggal di lantai bawah. Dan Abu Ayub pun melaksanakan permintaan Rasulullah saw. dan menempatkan beliau di tempat yang beliau sukai. Ketika malam tiba, dan Rasulullah saw. sudah berada di peraduan, Abu Ayub dan istrinya hendak naik ke lantai atas. Begitu mereka baru saja hendak menutup pintu, Abu Ayub menoleh ke arah istrinya dan berkata: "Celakalah kau, apa yang sudah kita perbuat? Apa pantas Rasulullah saw. berada di lantai bawah dan kita tinggal di lantai atas?! Apa kita akan melangkah di atas tubuh Rasulullah saw.?! Apa kita akan berjalan di antara seorang Nabi dan wahyu?! Kita bisa celaka." (Kisah Abu Ayub al-Anshari)
Kisah Agung Sahabat-Sahabat Mulia Nabi bercerita tentang keteguhan, ketulusan, dan sikap tawadhu para sahabat terhadap Rasulullah saw dan Islam. Banyak sekali hikmah yang bisa didapatkan dari kisah-kisah mereka, mulai dari masa-masa pra-Islam hingga mereka mendapatkan anugerah berupa cahaya hidayah dari Allah Swt. Hikmah-hikmah yang sangat baik untuk menjadi tuntunan bagi umat manusia di zaman ini.
Baca Selengkapnya
Detail Buku