Gramedia Logo
Product image
Product image
K.H. Husein Muhammad

Kisah Menakjubkan Syekh Ibn Athaillah

Rp0
free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Format Buku
Deskripsi
"Meninggalkan dunia yang berlebihan akan menimbulkan hilangnya rasa syukur. Dan berlebih-lebihan dalam memanfaatkan dunia akan membawa kepada kezaliman. Manusia sebaiknya menggunakan nikmat Allah SWT dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya." -Syekh Ibn `Atha'illah. Syekh Ibnu Atha'illah adalah salah satu tokoh sufi yang menempuh jalur tasawuf hampir searah dengan Al-Ghazali, yakni suatu tasawuf yang berlandaskan kepada Al-Qur'an dan Sunnah. Syekh Ahmad ibn Muhammad ibn Abdul Karim ibn Atha'illah al-Jadzami al-Maliki as-Sakandari, atau lebih popular dengan sebutan Syekh Ibn Atha'illah as-Sakandari lahir di Iskandariah atau Alexandria (Mesir) pada 648 H/1250 M, dan meninggal di Cairo (Mesir) pada 1309 M. Julukan as-Sakandari merujuk kota kelahirannya itu. Ia hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mamluk. Sejak kecil, Ibn Atha'illah dikenal gemar belajar. Ia menghabiskan hidupnya di Cairo dengan mengajar fikih madzhab Maliki di berbagai lembaga intlektual, antara lain Masjid Al-Azhar. Di kota tersebut, ia pun mengajarkan tarekat sufi Syadziliyah. Selain terkenal sebagai master Syadziliyah (sufisme), Ibn Atha'illah juga dikenal sebagai seorang faqih (ahli fikih) yang hebat dalam mazhab Maliki. Mengajarkan pelurusan dan penyucian jiwa (tazkiyah an-nafs), serta pembinaan moral (akhlak). Beliau dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih, menjadi panutan bagi banyak orang. Juga menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas dan imam bagi para juru nasihat. Mualif kitab Alhikam, kitab tasawuf paling monumental sepanjang masa.
Detail Buku