Ananda Putri
Kita Butuh Kapasitas Semesta
Format Buku
Deskripsi
"Seraaang!"
Teriakan itu pecah bak genderang perang di tengah terik dan debu Jakarta. Ratusan pelajar balas berteriak, lengan terangkat, menyandang apa saja yang bisa dijadikan senjata. Kedua kubu menyerbu maju tanpa ampun. Tubuh berbentur, saling sikut, tendang, pukul, hantam. Batu dari pinggir jalan beterbangan. Botol-botol kaca yang dilempar pecah berserakan. Darah bercipratan, merembes ke lencana seragam. BRUAK!
Satu lagi musuh ambruk. Bas meludahkan darah dari mulutnya. Setelah menghajar habis-habisan tiga-empat lawan, matanya bersirobok dengan tampang yang sudah dia kenal dari teman-temannya. Seragam tanpa atribut, rambut berantakan, jam tangan di tangan kanan, dan tatapan tajam. Itu dia orangnya. Re Dirgantara. Bas menggertak gigi. Baj*ngan ini harus membayar mahal untuk merendahkan almamater mereka. Minimal rawat jalan.
Buku-buku jari Bas refleks mengepal. Kepalannya sudah setengah melayang ketika mendadak terdengar raungan sirine dari kejauhan. DOR!
Bas menyumpah kasar.
"woi, polisi! Kabur! Kabur!"
Tembakan ke langit jadi sumber kekacauan. Teriakan Bas agar rekan-rekannya bertahan lenyap ditelan panik yang menyebar. Bentrokan itu dengan cepat mencuat ke segala arah. Anak mami-papi lari pontang-panting takut wajahnya masuk media.
"Swasta pengecut! Jangan kabur lo, anj*ng!"
Sumpah serapah Bas menggelegar seiring kericuhan bubar. Sial, sial, sial!
"lari! Polisi! Lari!"
Bas menggeram. Pandangannya diedarkan di tengah huru-hara, tapi Re Dirgantara sudah tidak terlihat di manamana.
"Kamu! Sini!" Seorang petugas menyergap lengan Bas kasar dari belakang. Laki-laki itu berontak. Dia sudah akan menyarangkan satu tonjokan ke rahang aparat kalau saja tidak ditabrak keras dari arah berlawanan.
bas berteriak berang, "gobl*k!"
“Lo Yang Gobl*K!” Yang menabraknya juga murka. Bas terkesiap waktu sadar suara garang itu milik seorang gadis. "kamu!" Polisi itu menghardik. "ngapain kamu perempuan ikut tawuran?!"
Gadis yang menabrak Bas bangkit dengan wajah merah menahan amarah. Putih abu-abunya dilapisi jaket denim robek-robek kebesaran. Lencananya Bina Indonesia. Tatapan Bas refleks jatuh pada rok lipitnya yang jauh di atas lutut. "
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Septemeber 2023
Baca Selengkapnya
Detail Buku