Kita Memang Tidak Sempurna : Tidak Perlu Malu, Kita Semua Sama

Tak pernah aku duga, kebiasaan saat pacaran itu terbawa hingga kami menikah. Ade menjadi lelaki yang sama persis seperti saat kami pacaran. Kehidupannya tak bisa jauh dari game online dan tidak ada pendapatan yang bisa dia hasikan. Hal yang membuatku kemudian mendapat banyak tekanan baik dari keluarga maupun pergolakan batinku sendiri. Bagiku kini, tak ada yang lebih berat selain berjuang untuk bernapas normal dan bermental sehat. Tahun ini sudah memasuki usia pernikahan keempat, tetapi belum ada tanda-tanda pada sUami ataupun ibuku yang menunjukkan gelagat untuk berbaikan. Maaf kalau terkesan kurang sopan, aku rasa suami dan ibuku memang bersikap kekanak-kanakkan. Ibu seolah belum terlalu paham bahwa saat ini aku sudah berkeluarga hingga… Ketidaksempurnaan yang membuat hati kita kerdil, seolah menyayat dan terkadang membuat kelopak mata basah, boleh jadi adalah jalan yang mendekatkan kita kepada Tuhan. Takdir yang biasa kita sebut kurang menyenangkan mungkin juga menjadi petunjuk untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pada masa lalu. Bahkan kesedihan kita selama ini bisa jadi perantara untuk menghabiskan jatah gagal, sembari memetik hikmah dari segala ujian ataupun tantangan hidup. Menerima garis nasib dengan ikhlas adalah satu-satunya pilihan. Kalaupun ada keinginan untuk memberontak, semoga langkah senantiasa tertuju pada jalan yang benar, tidak keluar dari rambu-rambu jalan lurus yang disadari akal sehat manusia. Cara untuk berbahagia sebenarnya adalah sangat sederhana, yaitu dengan cara berdamai dengan apa pun keadaan kita. Mari memeluk ketidaksempurnaan dengan saling menguatkan, memberikan dukungan, dan saling memotivasi satu sama lain. Hidup ini indah jika kita mengerti bahwa sebagai sesama manusia, kita bisa saling mengisi satu sama lain. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2023