Boy Candra
Kita Semua Pernah Sedih
Format Buku
Deskripsi
Maaf, atas salahku yang membuat susah hatimu. Maaf untuk segala lepas kendali dari diriku yang membuat luka hatimu. Tidak ada tempat lain selain kepadamu ingin kubagi, tapi jika hatimu tak bisa dibuka lagi, aku pamit. Hidupmu barangkali terasa berat sebab hadirku yang meski tak kuingini, nyatanya melukaimu. Dirindukan adalah hal buruk untuk usahaku melupakanmu. Mendengar kabarmu adalah cara menghancurkan semua rencanaku. Seharusnya, kamu pergi saja tanpa perlu meninggalkan perasaan yang sia-sia. Aku lemah dengan semua pertanyaan apa kabar? Darimu. Jangan datang jika hatimu masih penuh dengan kesepian dan tuntutan untuk dibahagiakan. Kamu akan menjadi pemaksa dan tak suka menerima kesibukan orang lain. Ingat, isi dunia bukan dirimu saja. Selesaikan kesepianmu sendiri dan jangan jadikan orang lain tumbalnya.
Aku tahu kamu punya rasa kepadaku. Aku pun senang dengan kenyataan itu. Namun, kamu harus tahu bahwa kamu punya seseorang dan aku punya orang yang lain. Itulah kenapa kita harus memilih jalan bersimpang. Kembali ke jalur masing-masing, kembali menjadi dua orang asing. Jadilah yang tenang dalam menghadapi gaduhnya pikiranku. Jadilah peredam dalam riak liar ambisiku. Sungguh tiada bertahan kita, jika saling keras tanpa reda. Sungguh habislah kita jika sama-sama ingin menang sendiri selamanya. Jika aku yang sedang penat, jadilah tempat bersandar untukku rehat. Jika kamu yang sedang lelah, kusediakan segalanya untuk memulihkan yang lemah.
Baca Selengkapnya
Detail Buku