Kitab Zikir Pagi & Petang, Zikir Setelah Shalat 5 Waktu dan Al- Ma'tsurat

Sebelum jauh menyelami samudra zikir, ada baiknya jika kita pahami pemaknaan zikir itu sendiri. Secara lughawiyah (bahasa), dzikir berasal dari kata dzakara-yadzkuru-dzikr (dzikr) dalam bahasa Arab; yang artinya mengingat, menyebut, menuturkan, menyucikan, dan mengenang. Sederhananya, bahwa dzikir kepada Allah berarti mengingat dan menyebut Allah. yang diSementara secara istilahi (terminologi) beragam sekali para ulama yang memberikan definisi terkait zikir, tentunya dengan latar perjalanan spiritual mereka masing-masing. Seperti pemaknaan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bariy bahwa maksud dengan zikir ialah mengucapkan dan memperbanyak segala bentuk lafaz yang di dalamnya berisi kabar gembira seperti kalimat subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar, dan yang semisalnya. Dan termasuk dzikir segala bentuk aktivitas amal saleh yang hukumnya wajib atau sunnah, seperti belajar Al-Qur'an, dan lain-lain. Penjelasan lain dari Syekh Ibnu Athaillah As Sakandari penulis kitab Al-Hikam menyebutkan bahwa dzikir adalah menjauhkan diri dari kelalaian seraya menghadirkan Allah dalam hati. Dalam hal ini berarti dzikir adalah bentuk dari segala kesadaran manusia akan kehadiran Allah dalam hidup. Sedangkan Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy dalam bukunya Pedoman Zikir dan Doa; menyebutkan bahwa zikir ialah segala lafal yang disukai dengan banyak mengucapkannya untuk mengingat Allah, bisa berupa tahmid, tahlil, takbir, tasbih, doa-doa al-Ma'tsurat, dan sebagainya. Maka bisa dipahami bahwa dzikir merupakan bentuk kesadaran manusia akan kehadiran Tuhan dalam hidupnya, baik itu ditunjukkan dengan getaran hati, ucapan, pikiran, maupun perbuatan dan segala bentuk hal yang semuanya mampu membuahkan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Agustus 2023