Gramedia Logo
Product image
Dr. Agustina Zubair, M.Si.

Kompetensi Komunikasi Antarbudaya: Sebuah Kajian Fenomenologi pada Masyarakat Melayu dan Cina di Bangka

Deskripsi
Saat ini jumlah orang Cina di Bangka mencapai 30 persen dari total jumlah 45 penduduk Provinsi Bangka Belitung. Etnik ini terbanyak kedua setelah etnik Melayu. Proses asimilasi orang Cina di Bangka yang berjalan baik, harus diakui juga sebagai impact dari karakter orang Melayu yang terbuka menerima perbedaan. Keberhasilan etnik Cina dalam konteks bisnis, nyatanya, sangat berkaitan dengan reaksi yang ditunjukkan mereka untuk berbaur dengan etnik yang dominan, yaitu etnik Melayu Bangka. Keberadaan individu Cina Bangka adalah realitas komunikasi antarbudaya yang berlangsung tanpa pernah terjadi konflik. Buku ini hadir mengetengahkan hasil penelitian terkait etnik Cina dan Melayu dalam konteks kompetensi komunikasi antarbudaya. Sebagai hasil penelitian, buku ini diharapkan dapat menjadi panduan para mahasiswa yang hendak menyusun penelitian ilmiah, terutama dalam kajian fenomenologi. Demikian pula bagi para penikmat buku yang senang berselancar dengan fenomena budaya masyarakat tanah air, utamanya budaya masyarakat Cina dan Melayu di Bangka. ***** “Budaya Cina mementingkan harmoni dengan lingkungan, meski tidak berarti tidak pernah ada permusuhan di antara mereka. Namun konflik biasanya diselesaikan dengan cara yang anggun, ditandai dengan rasa hormat dan juga pikiran terbuka. Sikap seperti ini terutama penting dalam komunikasi bisnis, sebagaimana yang dilukiskan Agustina dalam buku ini.” Deddy Mulyana - Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Detail Buku
Product image
Dr. Agustina Zubair, M.Si.
Kompetensi Komunikasi Antarbudaya: Sebuah Kajian Fenomenologi pada Masyarakat Melayu dan Cina di Bangka