Gramedia Logo
Product image
Zaidan Nawawi

Kontestasi Politik Identitas

Format Buku
Deskripsi
Buku ini berusaha melihat sejumlah faktor yang mempengaruhi munculnya konflik dalam proses kontestasi. Buku ini berusaha mengenali akar persoalan yang sifatnya konfliktual dan kemudian mencari resolusinya. Konteks pembahasan buku ini tentu Indonesia secara umum, kemudian dikerucutkan pada persoalan pilkada di mana masing-masing daerah memiliki sejumlah karakteristik lokalitas yang tentunya berbeda dan unik, sehingga konflik yang muncul di suatu daerah tidak berarti sama tipologi dan penyebabnya dengan daerah lain. Kepada daerah yang selama ini dianggap berhasil dalam proses penyelenggaraan pilkada dalam arti tidak ada riak-riak konflik yang merusak tatanan demokrasi. Potensi konflik berlatar politik kontestasi akan selalu menjadi ancaman dan upaya mengatasinya tidak berarti dengan mudah dilakukan. Buku yang tampak sederhana namun komprehensif ini menjabarkan nature politik identitas meliputi memahami konteks dan dinamika politik identitas politisasi identitas: belajar dari masa lampau, mengelola identitas tidak mengenal kata akhir, politik identitas: objek studi yang menarik, politik identitas dalam sistem demokrasi, metamorfose politik identitas dan suburnya politik identitas dalam kontestasi lokal pada bab pertama. Bab kedua politik identitas dalam konteks negara bangsa (nation states) Indonesia meliputi politik identitas dan identitas politik, konteks politik identitas di negara bangsa (nation states), ruang lingkup dan persepsi identitas, konsep dan pengertian politik identitas, politik identitas vis a vis identitas kebangsaan, politik identitas dan multikulturalisme, bias dan distorsi politik identitas. Bab ketiga beberapa faktor pengaruh eksistensi politik identitas meliputi kebangkitan politik identitas di era reformasi, politik identitas dalam sistem politik demokratis, kompatibiliti politik identitas dan demokrasi, kebijakan otonomi luas dan politik identitas, politik identitas dalam model pemilihan langsung, politik identitas dan kepentingan pragmatis partai politik. Bab keempat beberapa konsep dan praktik politik kontestasi meliputi konsep kontestasi, perilaku memilih dalam kontestasi, model dan perilaku pemilih, milestone kontestasi secara langsung, dinamika kontestasi pilpres dan pilkada, dilema politik identitas dan partisipasi pemilih, mengelola potensi konflik dan kekerasan massal selama kandidasi, beberapa kasus politik identitas: Kalimantan, dan kasus parlok vs parnas. Bab kelima beberapa konsep dan praktik politik kontestasi, artikulasi politik identitas: benci tapi rindu meliputi artikulasi politik identitas: omnipresent, politik identitas - benci tapi rindu, politik identitas bukan sumber konfliktual, keniscayaan konflik kontestasi, kontestasi di daerah rawan konflik, konflik dalam rekrutmen kandidat, kendala teknis kontestasi pemicu konflik dan politik identitas dan struktur sosial.
Detail Buku