Korupsi Kekuasaan: Dilema Penegakan Hukum Di Atas Hegemoni Oligarki

"Korupsi Kekuasaan" adalah buku hasil refleksi dan kontemplasi yang dikonstruksi untuk sebuah bangsa yang hampir "bangkrut" karena sistem politik dan hukumnya yang begitu korup. Korupsi telah menjalar menyusuri "sungai" sistem politik, ekonomi dan kebudayaan masyarakat. Korupsi telah menciptakan distorsi pendapatan, mereproduksi kemiskinan, dan merusak sistem politik, hukum dan ekonomi. Korupsi telah membuat masyarakat menghadapi paceklik jangka panjang, krisis generasi, dan rusaknya sistem pendidikan. Seolah-olah negara tidak berdaya menghadapi praktik korupsi yang terjadi di berbagai sektor kehidupan. Masyarakat setiap hari dipertontonkan dengan tingkah laku kuasa serta jaringan kejahatan korupsi yang berantai dan tak pernah putus. Menjadi tali-temali yang rumit dan mengikat satu sama lain. Jika satu jaringan diputus, jaringan lain masih tersambung. Begitu seterusnya. Sehingga negara kewalahan menghadapi perilaku kejahatan korupsi dengan skema yang rumit dan berjejaring secara sistemik. Buku Korupsi Kekuasaan ini tidak berniat untuk memutus sekaligus rantai dan jejaring korupsi tersebut, buku ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk membangun kesadaran, bahwa korupsi adalah musuh kita bersama. Jika kesadaran ini tertular dan menjadi tindakan, ikhtiar kita bersama dapat terwujud. Tidak mungkin sebuah buku dapat mengubah "keadaan" sekaligus tanpa komitmen dan kesadaran, buku ini dapat menjadi panduan bagi bangkitnya kesadaran untuk melawan perilaku korupsi kekuasaan. “Kolusi dan konspirasi di bawah panji-panji Oligarki dan Politik Kartel telah mendekati kesempurnaannya serta pada saatnya "Kuasa Kegelapan" akan bekerja kian sistematis dan terstruktur"mengeksploitasi" sistem kekuasaan tidak untuk kepentingan kemaslahatan.” -Bambang Widjojanto,Pimpinan KPK Periode 2011-2015 -