Gramedia Logo
Product image
Choi Sungmin

KPop Party!

Format Buku
Deskripsi
Belakangan ini, Hallyu atau Korean Wave bener-bener sedang naik daun secara global di berbagai negara di dunia. Umumnya, Hallyu memicu banyak orang di negara yang terkena imbasnya tersebut untuk ramai-ramai mempelajari bahasa dan kebudayaan Korea. Kegemaran akan budaya pop Korea dimulai di negara Tiongkok dan tentu saja Asia Tenggara mulai akhir 1990-an. Istilah Hanliu/Hallyu diadopsi oleh media Tiongkok setelah masuknya album musik pop Korea di Tiongkok. Sejurus dengan hal tersebut, serial drama TV Korea mulai diputar di Tiongkok dan menyebar ke negara-negara lain seperti Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, Jepang, Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Sudah begitu, lebih-lebih saat ini, Hallyu diikuti dengan banyaknya fenomena produk Korea, mulai dari masakan, barang elektronik, musik, film, dan kosmetik. Iya, kosmetik menjadi pelecut fenomena hallyu karena sangat fenomenal untuk para wanita-wanita mulai dari sekelas anak sekolahan hingga orang tua sekali pun. Gimana nggak? Siapa sih sekarang yang nggak mau punya wajah yang cantik, tampan dan flawless seperti idol-idol pujaan mereka? Nah, setali tiga uang, fenomena ini justru turut mempromosikan bahasa dan budaya Korea ke berbagai negara. Pemerintah Korea sendiri sangat mendukung dan memiliki peran dalam mewabahnya Hallyu. Dukungan tersebut. diwujudkan dengan menghindarkan diri dari gempuran industri entertaiment barat. Hal ini, menjadikan orang Korea sendirilah yang harus menciptakan produk-produk media massanya sendiri. Selain itu, dukungan dari pemerintah juga diwujudkan melalui berbagai event seni seperti festival-festival film dan musik bertaraf internasional. Drama Korea merupakan penyebab dari mulainya Hallyu di berbagai negara. Warga Korea Selatan suka menonton drama dan film serta mendengarkan musik. Perusahaan TV Korea mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan beberapa di antaranya yang mencetak kesuksesan, diekspor ke luar negeri. Film Korea, bersama drama TV dan musik pop, merupakan produk utama Hallyu yang dinikmati tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara. Film produksi Korea Selatan dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan genre yang bervariasi sehingga menarik banyak penonton. Puncaknya, Hallyu berdampak pula pada sektor pariwisata di Korea. Lokasi syuting drama Korea yang terkenal menjadi objek pariwisata yang digemari para turis untuk dikunjungi. Berbicara tentang hallyu pasti juga lama-lama akan merembet ke musik K-Pop. Apa itu K-Pop? K-Pop sudah jelas dan sudah pasti adalah sebuah genre musik dari negara gingseng ini, yakni K-Pop. K-Pop didominasi oleh bit-bit modern yang diaransemen sedemikian rupa sehingga merupakan perpaduan dari bit R&B, bit Rock and Roll, bit lagu-lagu Pop kekinian yang dipengaruhi oleh musik-musik Barat, bit elektronik dan EDM, serta yang tidak boleh tertinggal adalah Trot sebagai musik asli dari Korea sendiri yang terkenal di tahun 1980 - 1990an. K-Pop sendiri sudah ada sekitar tiga generasi. Generasi pertama digawangi oleh H.OT, G.O.D, Sechs Kies, Turbo, S.E.S dan sebagainya. Mereka rata-rata debut pada tahun 1990 hingga awal tahun 2000. Generasi pembaharuan K-Pop sendiri muncul pada tahun 2000-an dengan munculnya idol band-idol band terkemuka seperti TVXQ, Big Bang, dan Super Junior. Generasi kedua ini mewabah seiring dengan perkembangan zaman yang makin modern. Selera masyarakat dunia pun makin terpuaskan dengan lagu-lagu hasil grup-grup idola generasi kedua ini. Intinya, generasi kedua adalah generasi pembaharu, generasi pembeda dari generasi sebelumnya. Tidak puas dengan generasi kedua, setelah tahun 2010 terbentuklah generasi ketiga dari K-Pop dan sampai detik ini masih banyak saja band-band yang terbentuk dan hilang satu demi satu mengikuti seleksi alam. Buku ini tidak akan membahas semua grup K-Pop yang pernah ada, namun hanya mengambil sampel supaya Anda yang awam dengan K-Pop bisa mengerti sedikit banyak.
Detail Buku