Gramedia Logo
Product image
Asrul Right

Kreativitas Tanpa Batas

Format Buku
Deskripsi
Saat ini kita tengah memasuki sebuah era baru, era yang sering disebut-sebut sebagai era industri 4.0 atau era digital. Sebagian para ahli menyebut era ini dengan istilah era disrupsi, jujur saya lebih senang menggunakan istilah tersebut, ketimbang istilah lainnya. Namun, apapun nama yang anda sematkan, tidak akan mengubah kenyataan bahwa di era ini, teknologi berhasil menggeser cara-cara konvensional menuju sistem digitalisasi. Era disrupsi menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih kreatif dan inovatif. Anda butuh hotel, tinggal mesan melalui gawai anda. Ketika anda lapar, sekali klik saja maka layanan jasa antar makanan akan menghampiri rumah atau kantor anda. Semua keistimewaan ini, bisa kita rasakan di era ini. Bukan hanya itu saja, kita juga melihat biaya jasa jalan tol yang perannya digantikan dengan chip hilangnya para petugas pemungut e-toll. Bahkan ke depan sangat mungkin terjadi, peran teller di dunia perbankan maupun di pusat perbelanjaan perlahan tapi pasti juga akan digantikan dengan produk-produk digital. Rhenald Kasali, profesor jurusan manajemen Universitas Indonesia, mengatakan bahwa disrupsi itu bukan sekadar fenomena hari ini, melainkan fenomena hari esok yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini. Tidak ada yang tidak bisa diubah sebelum dihadapi, motivasi (harapan dan keinginan) saja tidak cukup. Di bagian lain, kembali ia mengingatkan, .setiap orang harus tahu posisi dirinya dan tahu harus kemana ia melangkah Dengan semua fenomena yang ada, pertanyaannya, apa yang perlu dilakukan sekolah untuk menyiapkan generasi-generasi yang mampu beradaptasi di era disrupsi? Guru sebagai garda terdepan memiliki andil besar, guru harus mulai merubah perannya menjadi seorang fasilitator bukan lagi sebagai sumber ilmu bagi siswa-siswanya. Guru harus mendorong dirinya membuat konten-konten berbasis virtual. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis membiasakan siswa memasuki dunia digital. Jika semua ini diabaikan, malah guru akan terdistorsi dengan hadirnya kelas online yang menyediakan berbagai fasilitas pembelajaran yang lebih fleksibel dan lebih sesuai kebutuhan siswa. Buku akan mengajak para pembaca berbicara tentang dahsyatnya era disrupsi terhadap dunia pendidikan dan sekolah. Juga akan berbagi kiat-kiat tentang bagaimana cara menyiapkan sekolah agar tetap bertumbuh di tengah-tengah digitalisasi data. Bagaimana guru menyiapkan siswa yang kreatif, kritis, dan produktif di masa depan.
Detail Buku