Gramedia Logo
Product image
PIPIT ANGGRAENI

Kuliner Hindia Belanda 1901-1942

Format Buku
Deskripsi
Wisata kuliner masa kolonialisme Belanda tergambar pada hidangan Rijsttafel yang begitu populer pada akhir abad ke-19. Apabila diartikan secara harfiah, Rijsttafel memiliki makna “Meja Nasi”. Hidangan ini berupa sajian berbagai macam masakan tradisional Nusantara dan masakan-masakan Eropa. Rijsttafel sendiri biasa disajikan di hotel-hotel dan restoran-restoran di Hindia-Belanda. Ahli sejarah kuliner dari Universitas Padjajaran Fadly Rahman berpendapat bahwa pada awalnya, Rijsttafel merupakan hidangan rumahan saja, hingga akhirnya berkembang menjadi hidangan hotel dan restoran seiring dengan semakin banyaknya orang-orang Belanda yang datang ke Hindia-Belanda. Kuliner merupakan suatu komponen penting dalam kehidupan masyarakat yang dapat menunjukkan jati diri sebuah bangsa. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya kuliner. Berbagai bangsa asing yang pernah singgah di Indonesia mempunyai peran yang besar dalam perkembangan kuliner di Indonesia. Pertemuan antara beberapa budaya yang terjadi di Indonesia pada periode tertentu dikenal dengan istilah Kebudayaan Indis. Kebudayaan tersebut tumbuh subur karena beberapa faktor, baik ekstern maupun intern. Buku ini mengurai fakta-fakta penting dan menarik dalam memahami sejarah kuliner tanah air. Topik yang diangkat meliputi gambaran umum masyarakat Indonesia pada tahun 1901-1942, proses penguatan hegemoni budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia pada tahun 1901-1942, dan bentuk pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia ditinjau dari menu-menu populer yang berkembang di Hindia Belanda pada periode 1901-1942. Detail Produk Penulis: Pipit Anggraeni, Muhammad Sulhan Penerbit: Beranda ISBN: 9786025328169 Terbit: 1 September 2019 Halaman: 128 hal Lebar: 14 cm Berat: 0.122 kg
Detail Buku