Gramedia Logo
Product image
Murdijati Gardjito

Kuliner Surakarta: Mencipta Rasa Penuh Nuansa

Format Buku
Deskripsi
Buku Kuliner Surakarta menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara sejarah, budaya, tradisi serta potensi yang dimiliki oleh suatu daerah dan masyarakatnya. Budaya yang dimaksudkan adalah budaya kuliner yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, khususnya masyarakat Surakarta. Sebagai salah satu pusat kebudayaan di Jawa, sekaligus paling banyak terdokumentasi, Surakarta menyimpan kuliner hasil akulturasi budaya masyarakat Tionghoa seperti soto, timlo, dan lain-lain; kemudian Belanda dengan selat solo, bistik lidah, sosis solo, dan lain-lain; kuliner Timur Tengah (Arab) yaitu sate, gule, tongseng, dan lain-lain, serta kuliner asli yang tidak kalah lezat. Berbagai macam ayam panggang, pecel ndeso, sambel tumpang, nasi liwet, cabuk rambak, brambang asem, serta serabi Notosuman yang sangat mengingatkan ciri khas wong Solo yang terkenal luwes dan memikat. Masih kentalnya tradisi menyebabkan terpeliharanya budaya masyarakat terkait berbagai jenis makanan, seperti wulu wetu dan penjelasannya sebagai jajan pasar serta hidangan lain seperti wajik, apem, lenjongan, gempol plered, rujak-rujakan. Tradisi daur hidup sejak lahir, menikah, hingga meninggal pun penuh dengan rangkaian makanan yang sarat makna dan simbol terkait kehidupan. Kuliner Surakarta juga dilengkapi dengan berbagai macam kuliner daerah sekelilingnya yang sangat nikmat seperti ayam panggang, dan mie ayam dari Wonogiri; aneka produk daging dan susu khas Boyolali; aneka produk nikmat dari daerah Kartasura dan sekitarnya seperti ayam panggang Klaten, garang asem Pakis dan bebek goreng Pajang. Semua hal itu disajikan dalam buku ini dengan ulasan runut dan menarik.
Detail Buku