Achmad Benbela
Kuyang
Deskripsi
Kisah novel ini dimulai pada tahun 2018 ketika Bimo dan istrinya memasuki Kalimantan untuk mengubah nasib dan memperbaiki nasib mereka. Dan beliau diangkat sebagai guru dinas di pedalaman Kalimantan Tengah di sebuah desa bernama muara tapah yang sangat terpencil dan terpencil, dan untuk menuju tempat kerja Bimo dan istrinya harus melalui jalur darat, melintasi sebuah sungai penuh dengan jeram, dan sungainya dangkal dan hanya bisa dilintasi oleh kendaraan angkutan sungai khas Kalimantan Tengah, yaitu Klotok.
SINOPSIS
“Tipuan terhebat iblis adalah saat kau percaya ia tidak ada.”
Kata-kata itu terngiang terus di benak Bimo. Ia tak bisa lagi mengelak, keputusannya untuk mengubah nasib ke Desa Muara Tapah adalah hal yang akan ia sesali seumur hidup. Kini, ia harus menghadapi kenyataan, makhluk yang bersekutu dengan iblis sedang mengincar istri dan calon anaknya.
Ada banyak sesal bertumpuk dalam hatinya. Ia juga tak bisa lagi memutuskan siapa yang layak dipercaya. Pak Kasno dan Pak Tingen, teman mengajarnya?
Pak Kades dan istrinya? Atau dukun beranak yang selama ini membantu istrinya? Bagi Bimo semua mengabur dan meresahkan. Ia hanya memiliki sang istri yang sedang hamil di desa ini, dan itulah yang hendak dirampas.
Iblis dengan kepala tanpa tubuh melayang-layang terus terbayang dalam ingatan Bimo. Di sela seringainya, ia memamerkan kaki bayi yang ada di mulutnya bersimbah darah. Bimo tahu, jika ia terlambat bertindak, istri dan calon anaknya akan bernasib sama.
Baca Selengkapnya
Detail Buku