Gramedia Logo
Product image
YUSUF MAHESSA DEWO PASIRO

Langgam Nyai Bagelen

Format Buku
Deskripsi
Negeri Medang Gele, tanah yang kelak bernama Bagelen. Sesuai tradisi, penduduk di sana tak boleh memelihara lembu dan tak diperkenankan menanam kedelai. Di tanah dengan akar-akar budaya dan sejarah yang kuat inilah hidup gadis bernama Lya, yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Hidupnya yang damai terusik oleh kedatangan Johan, pemuda dari Jakarta yang mencari inspirasi di Bagelen. Tak ada yang tahu bahwa terdapat sekat tebal yang memisahkan antara kisah masa lalu dan masa kini di Bagelen. Namun perlahan tabir kehidupan terkuak tatkala Johan hendak menuliskan kisah Nyi Bagelen, sosok legendaris di tanah itu yang dikabarkan moksa. Ditemani Lya yang gemar sejarah, Johan menguak satu per satu kisah yang tersimpan di tanah Bagelen. Lantas, apa yang terjadi saat tiba-tiba di tengah kedekatan mereka, Lya lenyap secara misterius setelah menyaksikan pentas seni tari Dolalak? Johan yang berkeras menggapai cintanya justru dibalas duka maha dahsyat. Jadi, apa yang sebenarnya menyelimuti langit Bagelen? Mampukah Johan dan Lya kembali bertemu? Profil Penulis: Yusuf Mahessa Dewo Pasiro adalah penulis kelahiran Cimahi, 30 Mei 1998, yang saat ini berdomisili di Purworejo, Jawa Tengah. Lulusan S-1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purworejo ini gemar menulis cerita-cerita bergenre sejarah dan aktif mengikuti berbagai lomba menulis tingkat nasional, salah satunya Cerita Khatulistiwa. Karya-karyanya yang lain antara lain Alice Schyler, Surjan, dan Antologi Cerpen Drama Para Badut. Penulis bisa dihubungi melalui akun Instagram @dewopasiro.
Detail Buku