Holly Jackson
Lima Penyintas (Five Survive)
Format Buku
Deskripsi
Delapan jam. Enam sahabat. Satu penembak... Red dan teman-temannya sedang dalam perjalanan darat untuk Liburan Musim Semi. Sayangnya, ban RV yang mereka kendarai mendadak bocor di tengah antah-berantah. Tanpa sinyal, tanpa bantuan. Anehnya, satu per satu ban RV pecah ditembak, membuat mereka tersadar: ini bukan kecelakaan. Ada seorang penembak di luar sana, bersembunyi dalam kegelapan mengintai mereka. Seseorang yang tahu identitas mereka dan memaksa keenam sahabat itu mengakui rahasia masing-masing—kalau tidak mau mati tertembak.
Dalam RV yang sempit dan klaustrofobik, Red dan teman-temannya yang ketakutan berusaha terbebas dari teror sang penembak. Dalam kondisi semakin tertekan, mereka terpaksa mengakui rahasia tergelap mereka dan salah satu di antara mereka tidak akan selamat melewati malam itu.
Prolog:
DI SANA lalu menghilang. Merah lalu gelap. Sesaat ada, sesaat lenyap. Wajahnya terpantul di kaca. Menghilang dalam cahaya lampu yang mendekat, lalu muncul lagi dalam kegelapan di luar. Menghilang lagi. Kaca jendela menyimpan pantulan wajahnya. Bagus, jendela itu boleh menyimpannya. Tetapi tidak, jendela itu ternyata juga tidak menginginkannya.
Pantulan Red membalas tatapannya, namun kaca jendela dan kegelapan itu tidak memantulkannya dengan jelas, detail-detailnya buram. Fitur-fitur utama dirinya ada di sana: kilau kulitnya yang terlalu pucat dan sepasang mata biru gelap yang lebar, yang tidak dimiliki dirinya. Kalian sangat mirip, begitu yang sering ia dengar, lebih sering daripada yang ia inginkan. Sekarang ia bahkan tak peduli saat mendengarnya, apalagi memikirkannya. Jadi, Red berpaling dari wajahnya, wajah mereka, mengabaikan keduanya. Tetapi, lebih sulit mengabaikan sesuatu saat kau benar-benar mencobanya.
Profil Penulis:
Holly Jackson adalah penulis serial terlaris New York Times, A Good Girl’s Guide to Murder, yang terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia. Dia lulusan University of Nottingham, tempatnya belajar linguistik sastra dan penulisan kreatif, dengan gelar master Sastra Inggris. Dia senang bermain video game dan menonton film dokumenter tentang kejahatan sehingga bisa berpura-pura menjadi detektif. Dia tinggal di London.
Baca Selengkapnya
Detail Buku