Husein Ja`far Al Hadar
Log in : Habib & Onad
Rp0

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Log in bukan serial Islam,
tapi serial toleransi.
Log in bukan ngajak Onad mualaf,
tapi ngajak kita saling paham, meski beda paham
agar tak salah paham.
Log in ngajak kita bersama dalam kebaikan,
meski kita berbeda dalam kebenaran.
Log in ngajak kita menjadi Indonesia,
apa pun agamanya. Karena kita bhineka.
Yok, bisa, yok!
"Jujur, tanpa ketulusan Habib Ja'far, tak pernah akan ada Log in. Mungkin ini hanya tetesan dalam samudra, tapi tiap tetesan itu berarti. Log in adalah tetesan untuk merawat Indonesia yang toleran di tengah perbedaan."
—Deddy Corbuzier, Muslim Newbie
"Log in, tuh, salah satu pembuka pintu toleransi buat masyarakat Indonesia yang merasa tabu saat bertanya soal keyakinan orang lain yang berbeda. Lewat Log in, kita bisa saling menghargai satu sama lain tanpa ada rasa takut. Buat gue pribadi, Log in akan selalu gue inget sampe tua nanti."
—Onadio Leonardo
****
Tentang Penulis:
Husein Ja’far Al Hadar
17 tahun menjadi penulis sejak nyantri, kuliah, hingga sekarang. Tulisan pertamanya tentang sahabat Nabi Muhammad dimuat di salah satu majalah Muslim di Jawa Timur. Mendakwahkan nilai Islam yang moderat dan toleran. Kadang bersama tokoh muda berbagai agama dan kepercayaan, agar Islam sebagai agama rahmatan lil alamin benar-benar terasa di anak muda, sekaligus agar kita bisa bersama, meski berbeda dalam agama dan kepercayaan.
Dia tak berjubah dan tak bersorban agar penampilannya tak membuat anak muda merasa berjarak dengannya. Berpenampilan ala anak muda agar anak muda yang didakwahinya tak merasa digurui, Mencontoh Nabi Muhammad yang menyebut muridnya sebagai "sahabat". Cenderung menyampaikan nilai-nilai Islam secara rasional sesuai keinginan ayahnya yang mencita-citakan dia menjadi "dai rasional" yang bisa menampakkan Islam bukan hanya gagah secara naqli (dogma: Al-Quran dan Sunnah), tapi juga keren secara aqli (akal).
Segmen dakwahnya adalah anak muda yang merasa masih tersesat, yang diajaknya "tersesat" ke jalan yang benar sembari tak pernah dibuat merasa PeDe bahwa dirinya sudah suci agar terus memperbaiki diri dan tak sombong. Dakwahnya kadang di kafe, gunung, hingga pantai. Sebab kata Nabi Muhammad, semua tempat adalah masjid jika digunakan untuk menebar dan menjalankan nilai Islam.
Baca Selengkapnya
Detail Buku