Gramedia Logo
Product image
ERIN CAHYANING

Loving And Forgiving Yourself

Format Buku
Deskripsi
Bagaimanakah rasanya penyesalan? Apakah rasanya senikmat dalgona coffee rumahan yang pahit kopi, manis gula, dan susu bertubrukan jadi satu? Apakah rasanya sepahit obat bubut yang ditelan mentah-mentah? Ataukah, rasanya justru seperti oralit rasa asin air mata? Kamu pernah menyesal, begitu pula saya. Rasanya, dalam hidup kita tidak pernah luput dari amuk penyesalan, mulai dari rasa sesal yang menyelinap lalu pergi, hingga sesal yang bersemayam dan melubangi hati tanpa kita sadari. Bagaimana caranya mengatasi kegagapan diri menghadapi penyesalan? Mengapa mencintai orang lain terlihat begitu mudah, tetapi mencintai diri sendiri justru begitu rumit? Bisa jadi, kita harus memegang konsep “Forgiving and Loving Yourself” dengan baik. Agar kita sepenuhnya menyadari pesan dari Taylor Swift, “What’s past is past.” Ada beberapa contoh mencintai diri sendiri secara sederhana yang bisa kita lakukan sehari-hari. Misalnya, berterima kasih pada diri sendiri karena telah merapikan tempat tidur. Caranya dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk me time dengan mengerjakan hobi atau sekadar telentang memandang langit biru, berusaha “bercengkrama” dengan perasaanmu setiap hari tentang semua yang kamu rasakan, memuji diri sendiri secukupnya, atau berterima kasihlah kepada dirimu sendiri yang berjuang tangguh sampai di titik ini. Daftar isi: Bagian 1 Dalam Diam Penyesalan Bagian 2 Tips Sudahi Sesalmu Bagian 3 Memaafkan Diri Sendiri Bagian 4 Loving Yourself Pandai Mencintai Diri Sendiri
Detail Buku