Gramedia Logo
Product image
R.D. Asti

Luka Paling Dalam

Format Buku
Deskripsi
Mengapa sekarang ini makin banyak orang memiliki trust issue? Sebenarnya bukan hal yang aneh sih. Sejak lama kita disuguhi cerita cerita tentang perselingkuhan, pengkhianatan, ketidakjujuran, dan banyak hal lain yang bisa merusak rasa percaya seseorang. Ingat dongeng tentang putri raja yang minta dibuatkan seribu candi sebagai syarat pernikahan? Apa yang dilakukannya agar pria sakti itu tidak jadi menikahinya? Ya, sang puteri menyusun rencana, membohongi dengan cara mempercepat suasana terbitnya matahari hingga sang pria marah dan mengubah sang putri menjadi candi terakhir. Kadang saya berpikir, mengapa sang putri tidak bilang saja sejak awal, "Aku tidak bisa bersamamu, kamu terlalu baik untukku" atau semacam itulah. Intinya, kenapa harus repot-repot berbohong dan merusak kepercayaan orang lain? “Seperti api, rasa tidak pernah percaya bisa menyambar langsung atau bertahap.” Tidak ada yang bisa menebak kapan kokohnya benteng kepercayaan kita kepada orang terdekat akan runtuh. Kebohongan, penghianatan, perselingkuhan, persekongkolan, bisa menguruskan rasa percaya dalam sekejap. Kondisi demikian dapat terjadi dimana saja, bahkan datangnya bisa dari pasangan sendiri, orang tua, sahabat, sampai rekan sejawat. Maka dari itu, tidak ada yang lebih penting untuk mendukung rasa aman dan kebahagiaan dalam hidup selain rasa percaya. Jika kita pernah kecewa karena penghianatan, tentu akan sulit membangun kembali rasa percaya. Pun demikian juga jika kita pernah berdusta lalu tidak dipercaya lagi, kita bisa apa? Benar jika membangun kembali kepercayaan bisa menjadi sangat sulit ketika memiliki pengalaman pengkhianatan atau perselingkuhan. Buku ini memberikan pengalaman-pengalaman tentang pentingnya menghargai kepercayaan yang telah diberikan orang lain kepada kita. Pun sebaliknya, bagaimana seharusnya menaruh rasa percaya dan mempertahankan rasa percaya itu agar dapat membangun hubungan yang lebih berkualitas. Selamat membaca.
Detail Buku