Gramedia Logo
Product image
Jaya Suprana

Malumologi

Format Buku
Deskripsi
Sama halnya dengan kelirumologi bukan ilmu membuat kekeliruan namun ikhtiar telaah mengenai apa yang disebut sebagai keliru, atau alasanologi ikhtiar telaah mengenai alasan, atau humorologi ikhtiar telaah mengenai humor maka malumologi juga bukan ilmu membuat malu namun sekedar ikhtiar menelaah apa yang disebut sebagai malu. Buku “Malumologi” berisi penelaahan penulis tentang rasa malu. Sinopsis Buku Berdasar telaah malumologis yang bergerak di kawasan akhlak, saya menyimpulkan bahwa ada tiga jenis perasaan malu yaitu Malu Sosial, Malu Individual, dan Malu Spiritual. Malu Sosial adalah malu terhadap manusia. Sifat malu secara sosial menjadikan perilaku seseorang selalu sesuai dengan etika, moral dan nilai-nilai luhur yang dijunjung oleh masyarakat. Sifat malu terhadap orang lain menjadikan pemiliknya selalu bertindak dalam pikiran pantas atau tidaknya tindakan tersebut dilakukan. Rasa malu seperti inilahir dari seseorang yang memiliki muru'ah (etika mulia). Malu Individual dapat dianggap sebagai tingkatan yang lebih sulit ketimbang malu sosial, yaitu malu terhadap diri sendiri ketika melakukan perbuatan yang menurutnya tidak sepantasnya dilaksanakan. Orang yang malu terhadap diri sendiri senantiasa berupaya menunaikan jihad al-Nafs, perjuangan menaklukkan diri sendiri. Maka seorang ahli hikmah Islam pernah bersabda: "Hendaknya rasa malumu kepada dirimu sendiri lebih besar dari rasa malumu kepada orang lain." Malu Spiritual merupakan suatu perasaan di mana seseorang tidak hanya sekedar malu terhadap orang lain dan diri sendiri, melainkan juga merasac malu terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Rasa malu yang paling luhur lahir dari aqidah yang bersih dan pemahaman agama yang benar makan menghindari permisifisme sebagai sikap yang serba membolehkan yang menjadikan gaya hidup atau kebiasaan dalam bertingkah laku di mana halal dan haram, benar dan salah sudah tidak menjadi ukuran lagi.
Detail Buku