Gramedia Logo
Product image
Joko Supriyono

Masih Berjayakah Sawit Indonesia?

Format Buku
Deskripsi
Sebagai pemasok minyak sawit terbesar dunia, Indonesia masih memegang “supremasi” penghasil minyak nabati nomor satu di tingkat global. Namun, apakah keadaan industri sawit Indonesia saat ini baik-baik saja? Alih-alih menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, sektor industri sawit Indonesia justru memperlihatkan tanda-tanda stagnasi, bahkan proyeksi kemunduran belakangan ini. Banyak hal yang dihadapi Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kejayaan sawit di pasar global, terutama persaingan di tengah tantangan sustainability. Industri sawit Indonesia tidak berdiri sendiri di ruang hampa, tetapi menjadi bagian integral dari lanskap sumber energi global, dengan segala persaingan dan dinamikanya. Maka, Indonesia harus menempatkan diri secara baik dan determinatif dalam percaturan global maupun regional untuk menentukan masa depan industri sawit nasional. Pertanyaannya, sejauh mana negara hadir untuk memberikan daya dukung kepada perkembangan industri minyak sawit yang telah menjadi komoditas ekspor andalan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional? Buku ini menyajikan beberapa fakta penting yang semestinya menjadi titik berangkat untuk mengambil keputusan dan langkah strategis terkait masa depan industri sawit Indonesia. Profil Penulis: JOKO SUPRIYONO, lahir di Nganjuk, 20 Mei 1962, adalah lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1986. Dia berkarier selama lebih dari 38 tahun di dunia perkebunan kelapa sawit, baik di BUMN (PT Perkebunan Nusantara II) maupun di perusahaan swasta (PT Astra Agro Lestari, Tbk). Selama kariernya, dia menangani berbagai bidang, dari operasional, komunikasi, hingga social responsibility dan sustainability. Selain berkarier di perusahaan, dia memiliki pengalaman dalam advokasi kebijakan sektor industri sawit melalui organisasi Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), antara lain pernah menjadi Ketua Gapki Cabang Riau (2002–2005), Sekretaris Jenderal Gapki Pusat (2009– 2015), dan Ketua Umum Gapki Pusat (2015–2023). Dia juga menjadi anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) periode 2015–2020 dan 2020–sekarang.
Detail Buku