Ahmad Arif
Masyarakat Adat & Kedaulatan Pangan
Format Buku
Deskripsi
Pendekatan pembangunan inklusif yang digagas pemerintah belum ber-basiskan pemahaman terhadap situasi khas dan keragaman masyarakat adat di indonesia. Padahal, pemanfaatan sumber daya lokal dapat menjadi pilar dalam mencapai kedaulatan pangan di indonesia. Indonesia memiliki keberagaman budaya pangan. Keberagaman ini disemai oleh sejarah panjang migrasi dan pembauran leluhur, serta upaya adaptasi terhadap kondisi lingkungan.
Buku ini berpendapat, model pembangunan inklusif seharusnya memperhitungkan keragaman karakteristik masyarakat lokal, khususnya jalan pangan masyarakat adat yang bergantung pada lahan dan hutan. Sementara itu, ukuran keberhasilan pertanian pangan sudah saatnya tidak lagi diukur dari produksi sejumlah jenis pangan saja seperti padi, jagung, atau kedelai. Bila tidak, kita akan masuk dalam jeratan sistem pangan global yang meng-komodifikasi pangan, ketika produksi dalam negeri tidak memadai.
Ironis bahwa bangsa ini telah menyia-nyiakan sumber pangan yang berlimpah, sementara kita menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia! Kasus gizi buruk yang masih menjadi momok di negeri ini, bukan disebabkan oleh kekurangan sumber pangan, melainkan oleh kesalahan tata kelola.
Sebagai pilar kedaulatan pangan, keberlimpahan sumber daya pangan lokal yang tersebar di seluruh Nusantara dapat menjadi penyelamat dalam situasi bencana seperti sekarang ini, yaitu pandemi Covid-1 9. Maka, masyarakat adat adalah benteng terakhir dalam menjaga keragaman hayati dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Masyarakat Adat & Kedaulatan Pangan adalah buku ketiga dari Seri Pangan Nusantara yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia.
Daftar Isi
Pengantar
Prolog
Bab 1 Dari Afrika Menjadi Masyarakat Adat
Bab 2 Keberagaman Jalan Pangan
Bab 3 Penyeragaman jalan Pangan
Bab 4 Kedaulatan untuk Ketahanan Pangan
Epilog
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
Baca Selengkapnya
Detail Buku