Ayu Utami
Maya
Format Buku
Deskripsi
Setelah dua tahun Saman dinyatakan hilang, kini Yasmin menerima tiga pucuk surat dari kekasih gelapnya itu. Bersama suratnya, aktivis hak asasi manusia itu juga mengirimkan sebutir batu akik. Untuk menjawab peristiwa misterius itu Yasmin yang sesungguhnya sangat rasional terpaksa pergi ke seorang guru kebatinan, Suhubudi, ayah dari Parang Jati. Di Padepokan Suhubudi Yasmin justru terlibat dalam suatu kejadian lain yang baginya merupakan perjalanan batin untuk memahami diri sendiri, cintanya, dan negerinya—sementara Parang Jati menjawab teka-teki tentang keberadaan Saman. Cerita ini berlatar peristiwa Reformasi 1998. Novel ini menghubungkan Seri Bilangan Fu dan dwilogi Saman-Larung.
Profil Penulis:
Seri Bilangan Fu adalah serial novel petualangan dan teka-teki tentang pusaka Nusantara yang melibatkan tokoh-tokoh dari novel besar Bilangan Fu Parang Jati, Sandi Yuda, dan Marja. Akan ada 12 buku dalam serial ini. Yang telah terbit: Manjali, Lalita, dan Maya.
Ayu Utami adalah sastrawan yang mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri, antara lain Prince Claus Award (2000), penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara (2008); dan Penghargaan Ahmad Bakrie untuk Kesusastraan (2018). Novel pertamanya, Saman (1998), dianggap mendobrak tabu dan memperluas cakrawala sastra Indonesia serta telah diterjemahkan ke sepuluh bahasa asing.
Ayu Utami mendapat penghargaan dari dalam dan luar negeri untuk ikhtiar sastranya, antara lain Prince Claus Award (2000), penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara (2008), dan Penghargaan Ahmad Bakrie untuk Kesusastraan (2018). Novel pertamanya, Saman, memenangkan sayembara Roman Terbaik Dewan Kesenian Jakarta 1998, dianggap mendobrak tabu dan memperluas batas cakrawala sastra Indonesia. Saman telah diterjemahkan ke sepuluh bahasa asing. Bilangan Fu mendapatkan Khatulistiwa Literary Award 2008. Di novel ini ia merumuskan tema yang terus diusungnya, yaitu spiritualisme kritis. Bilangan Fu mengilhami seri spiritualisme kritis, dan seri Bilangan Fu yang bertokoh Sandi Yuda, Marja, dan Parang Jati. Lebih lanjut lihat www.ayuutami.info.
Baca Selengkapnya
Detail Buku