Gramedia Logo
Product image
Emha Ainun Nadjib

Mbah Nun Bertutur

Format Buku
Deskripsi
Apa yang kita petik hari ini adalah yang kita tanam kemarin. Apa yang kita miliki atau tak kita miliki sekarang adalah hasil dari yang kita semaikan sebelumnya. Apa yang kita syukuri dan kita sesali, adalah hasil dari pilihan kita dahulu untuk menyirami atau membiarkannya kering. Teman-teman di Markas Maiyah meminta saya untuk menuliskan secara berkala rentang proses yang saya semaikan, tanam dan siram, sejak era Dipowinatan, Kadipaten, Patangpuluhan, Kasihan, hingga Kadipiro. Termasuk pula cerita di balik kelahiran Kiai Kanjeng dan Dinasti. Tujuannya agar semua yang mengenyam buah, mengerti kembang dan daun kisahnya, ranting dan dahan kisah sejarahnya, serta batang pohon dan akar asal-usulnya, bahkan tanah bumi dan kebun surga sangkan paran-nya. Buku ini adalah catatan ingatan Emha Ainun Nadjib mengenai bagaimana benih sebuah komunitas dituai dan ditumbuhkan. Sebuah memoar yang mengisahkan masa muda Emha ketika bertemu dengan berbagai sosok penting dalam hidupnya. Dengan alur flashback, pembaca akan dibawa menelusuri masa lalu Cak Nun yang dituturkan kembali secara historis sehingga pembaca bisa merasakan situasi yang sedang diceritakan dalam buku. Mbah Nun juga menampakkan diri sebagai seorang pegiat seni yang ditunjukkan dalam pengalamannya menggiring kelompok musik-puisi Dinasti dan Kiai Kanjeng untuk tampil di berbagai belahan dunia. Tak lupa, beberapa penggalan paragraf di dalam buku ini juga merangkum opini dan kritiknya tentang Indonesia menggunakan ciri khas tulisannya. Informasi lain: Judul: Mbah Nun Bertutur Penulis: Emha Ainun Nadjib Jumlah Halaman: 228 Format: Soft Cover Bahasa: Indonesia Tanggal Terbit: 30 April 2021 Penerbit: Bentang Pustaka Berat: 0.185 kg Dimensi: 13.0 x 21.0 cm ISBN: 9786022917939
Detail Buku