Gramedia Logo
Product image
Format Buku
Deskripsi
Bahkan dokter dan perawat sekalipun belum tentu bisa menyembuhkan luka mereka sendiri... Dua Insan yang bekerja sebagai dokter dan perawat di satu rumah sakit yang sama. Keduanya dipersatukan karena luka yang sama, dipertemukan karena lelah yang sama, bahkan dipaksa berpisah karena keadaan. Grace menemukan seseorang yang bisa memanusiakannya. Mevin memberikan secercah harapan bagi Grace dalam mengarungi kehidupan. Namun, nyatanya, waktu tidak berhenti di situ untuk menabur sayatan duka bagi mereka. Apakah mereka harus saling mengambil waktu untuk menyembuhkan luka masing-masing lalu berpisah atau bersatu lagi? Memisahkan selamanya, mempertemukan lagi pada waktunya saat keduanya sudah benar-benar sembuh, atau bertemu dengan luka yang masih tersisa? Sewindu terjalin sangat indah, aku rasa itu cukup untuk menjalin kebersamaan dengannya Terima kasih sudah mengangguk di untuk menerjemahkan semua yang ada di dalam ruang pikiranku this gelap itu menembus sampai ke dalam hatiku, ingin aku miliki seumur waktu. Dua jiwa dalam baluran duka bermuara dan bertema Ternyata sewahdu tak seindah , Sayang semakin kita larut semakin kita temui keresahan, ketakutan dan kegagalan. Jarak mengikis kebersamaan, ego mengikis habis api panas dalam budian renjana asmara yang berubah menjadi sebuah elegi Rebersamaan perlahan menjelma kefanaan. "Ayo akhini," katamu dengan mata yang sudah basah Jangan dipertahankan jika sudah tidak ingin menetap kita kalah dengan jarak, kita kalah dengan segala duka yang datang berbondong, lagi pula derai tawa sudah usai berganti derai lara, untuk goa" Kamu terus berbicara dan aku masih berpura-pura tak mendengar apa-apa. Ingat saat itu? Hingga detik selanjutnya, tubuhma yang lebih mungil daripadaku itu mendekapku, rapuh. Rematan di punggungku aku balas dengan hujaman kecupan di puncak kepalamu Sedetik kemudian-kamu, perempuan dalam dekapku sudah meledak dalam derai air mata-meraung, menyayat hati Hubungan kita berakhir hari itu. Kejarlah bahagiamu!
Detail Buku