Kadang dalam menjalani hidup, kamu akan berada di persimpangan atau menemui jalan buntu. Ketika berada di posisi tersebut, kamu akan sadar selama ini berjuang sendirian. Bukan karena tidak peduli, kamu seperti tak sejalan lagi dengan orang-orang di sekitarmu dan memilih jalan sendiri. Meski cukup berat menjalani kehidupan seorang diri, demi masa depan yang lebih baik, tidak ada pilihan lain. Kamu harus membuat keputusan untuk melangkah ke depan dan sudah paham konsekuensi. Rintangan pasti akan silih berganti, namun itu bukan masalah jika kamu telah memantapkan hati. Sebagian kita rentan terluka, oleh kemarahan, kekecewaan dan kehilangan. Andai sehari saja kita mengalami tiga kali terluka, maka lebih seribu kali dalam setahun. Masalahnya ada yang mudah memaafkan dan ada yang sulit. Bagi yang mudah memaafkan, akan mengalami manfaat dari mengampuni. Sebaliknya, mereka yang sulit mengampuni akan mengalami banyak masalah psikis maupun fisik. Gaya hidup memaafkan bisa dipelajari, asalkan kita mau. Sifat pendendam atau sulit memberi maaf pada sebagian orang memang sudah diwarisi sebagian individu dari pola asuh yang salah di rumah. Seberapa banyak aku terluka saat mencintai, sebanyak itu pula aku belajar untuk menjadi lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan. Semua yang terjadi di hidup, sudah selayaknya dijadikan pelajaran agar kita bisa menjadi pribadi yang tangguh dan lebih baik.