Menemani, Bukan Memarahi : Mendampingi Anak Menjadi Dirinya Sendiri

Anak yang terus-terusan dimarahi orangtuanya tidak akan pernah bisa menyayangi dirinya sendiri. Berbeda dengan benda mati, diri sen¬diri merupakan sesuatu yang tak tergantikan dan tidak bisa dibeli baru. Sebenci apa pun kita terhadap diri sendiri, kita harus tetap bertahan dengan diri yang kita benci itu. Bagaimanapun, anak-anak tidak dapat hidup bahagia jika mereka tidak mencintai diri mereka sendiri. Untuk memastikan anak dapat hidup dengan baik, dukungan terus-menerus dari orangtua sangat diperlukan. Tak ada orangtua yang sempurna. Namun, Anda tidak boleh terlena. Membesarkan anak adalah pekerjaan seumur hidup dengan berbagai dinamikanya. Meskipun tidak sempurna, Anda bisa belajar menjalin hubungan sebagai orangtua dan anak yang setara berdasarkan teori psikologi Adler. Dalam Menemani, Bukan Memarahi Anda akan mempelajari: • Strategi memahami perilaku anak • Apa yang harus Anda lakukan • Apa yang harus Anda hindari, dan • Apa yang harus Anda ucapkan Dan berbagai contoh lain yang bisa membantu Anda menghasilkan pola asuh yang menyenangkan. Ditulis oleh Ichiro Kishimi, penulis buku bestseller "Berani Tidak Disukai", buku ini merangkum dinamika dan makna tumbuh bersama sebagai orangtua dan anak. Profil Penulis: ICHIRO KISHIMI lahir di Kyoto pada 1956. Dia menyelesaikan program doktor di Universitas Kyoto jurusan Sejarah Filsafat Negara Barat. Beberapa buku yang ditulisnya antara lain Berani Tidak Disukai; Berani Bahagia (ditulis bersama Fumitake Koga, Diamond Publishing); Mari Berhenti Memuji; Jangan Memarahi, Jangan Memuji, Jangan Memerintah (Nikkei Book Publishing); Hidup Adalah Penderitaan, tapi Jangan Mati (Kodansha); Keberanian untuk Hidup di Sini dan Sekarang (NHK Publishing); Filosofi Kecemasan (Shodensha); Berani untuk Marah (Kawade Shobo Publisher); dan Dari Keputusasaan Menjadi Harapan (Daiwa Shobo). Dia juga banyak menerjemahkan buku, termasuk materi Alfred Adler tentang Psikologi Pribadi dan Psikologi Makna Hidup (Arte) serta Plato: Timaeus dan Critias (Hakutakusha)