A.K
Mengubah Amarah Menjadi Hikmah
Format Buku
Deskripsi
Salah satu perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain adalah marah. Orang yang tidak bisa menahan amarahnya termasuk orang yang rugi. Begitupun sebaliknya, orang yang menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan. Marah dapat disebabkan faktor internal dan eksternal. Periset Dr Molly Crockett dari University of Cambridge menjelaskan, fluktuasi kadar hormon serotonin dalam otak mempengaruhi respons seseorang dalam mengatur amarahnya. Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Al Quran dan hadits menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menahan marah.
Dalam haditsnya Rasulullah SAW menyampaikan, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat. Namun orang yang mampu menahan amarahnya.
"Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR Bukhari dan Muslim).
Setiap orang pasti pernah marah, siapa pun itu. Amarah tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena dapat menghancurkan diri kita dan orang lain. Bahkan tak jarang amarah seseorang dilampiaskan dengan merusak barang atau dirinya. Amarah adalah salah satu emosi yang harus dikendalikan dengan baik. Di balik semua kemarahan, sebenarnya Allah sedang menguji dan memberi kebaikan yang besar. Karena orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan amarahnya.
Baca Selengkapnya
Detail Buku