Gramedia Logo
Product image
Sadiah Lanre Said

Metamorfosis: Ketika Zona Aman Tak Lagi Nyaman

Deskripsi
Novel “Metamorfosis: Ketika Zona Aman Tak Lagi Nyaman” adalah novel motivasi yang dapat menimbulkan semangat kepada para pembacanya. Jika metamorfosis seyogyanya disematkan pada perubahan hewan, namun jika ini digunakan manusia berarti proses manusia menjadi manusia sesungguhnya, baik personal maupun sosial. Pemilihan judul ini "Metamorfosis" sangat menarik. Pembaca akan bertanya-tanya, metamorfosis seperti apa yang akan diceritakan dalam buku ini. Novel ini menceritakan seorang perempuan bernama Zahira yang hidup di lingkungan keluarga yang agamis. Zahira tumbuh menjadi pribadi yang baik budi pekerti. Zahira berkuliah di salah satu Universitas yang di sanalah Zahira Zahirah bertemu dengan sosok bernama Fairuz, seorang kakak tingkatnya yang suatu saat memberinya sebotol minuman secara tiba-tiba. Lelaki yang mengajarkannya banyak hal, sahabatnya dalam memperbincangkan seluruh filosofi kejadian dalam kehidupan. Sinopsis Zahirah adalah gadis yang lahir di tengah dunia pesantren, anak seorang ulama besar, mapan, dan berstatus bangsawan Bugis. Semua predikat yang diidamkan banyak gadis seusianya justru membuat Zahirah tertekan dan menjauh setelah mengalami kejadian yang menghilangkan rasa kepercayaannya kepada siapa pun. Berawal dengan peristiwa pengkhianatan dari pihak keluarga dekat yang berupa fitnah kepada Abah selaku pimpinan pesantren dan tokoh masyarakat. Saudara angkat, Ustadz Farid, yang sudah dianggapnya seperti kakak sendiri menggelapkan dana masjid dan menuduh Abah sebagai dalangnya. Sakit Abah dan muntahan darah segar pagi itu tak dapat dilupakan. Belum lagi hardikan sahabatnya, Fairuz, yang selama ini berusaha dilindungi, tetapi justru menyuruhnya pergi dan memutuskan persahabatan mereka tanpa alasan sama sekali. Semua masalah beruntun, sempurna, membuatnya terpuruk dan mulai mempertanyakan, ”Apakah arti kepercayaan sehingga banyak orang tak mampu menjaganya?” Sebagai anak tertua, Zahirah berusaha keluar dari cangkang yang melingkarinya dalam kalimat ”Anak terbaik Abah”. Setelah menyelesaikan semua masalah yang terjadi, Zahirah justru mendapatkan gempuran dalam otaknya yang tak berhenti. Siapakah saya? Siapa saya bagi orang-orang di sekitar saya? Saat Abah yang begitu baik difitnah dan dituduh oleh orang-orang yang dibesarkannya, keluarga yang disayanginya, lantas siapa saya di mata mereka? Ketika suatu hari Abah telah tiada, apakah saya bisa melindungi diri sendiri dari hasutan, fitnah, dan rekayasa di sekitar saya? Bukankah saya tidak akan bisa melindungi diri sebelum mengenal siapa saya sebenarnya dan kelemahan terdalam saya? Zahirah pamit kepada Abah. Dia memilih berada di suatu tempat yang asing, menjauh dari semua silsilah yang ditutupnya rapat. Dia membuka penyamaran baru dalam nama Alena yang diambilnya dari lontar bahasa Bugis, yang berarti dirinya sendiri. Akankah dia mampu menemukan jati dirinya dan menemukan arti kepercayaan kembali serta mencapai puncak tujuannya? Yuk baca kelanjutan kisahnya dalam novel Metamorfosis: Ketika Zona Aman Tak Lagi Nyaman yang bisa Anda dapatkan di Gramedia!
Detail Buku