Tidak ada kata nasi telah menjadi bubur. Tugas saya, kepolisian, TNI, dan seluruh elemen bangsa adalah memperbaiki sejarah yang kurang baik, agar terwujudnya peradaban yang sesuai Pancasila dan konstitusi hukum di Republik Indonesia. Dan, tugas itu salah satunya adalah membuat teroris berpikir seribu kali untuk bersarang di Poso pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. –Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jendral Polisi Rudi Sufahriadi Salah satu tragedi besar penyergapan teroris di Indonesia yang cukup terkenal yaitu operasi Tinombala. Operasi Tinombala adalah operasi militer yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sejak tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Tujuannya, yaitu untuk menangkap dan menumpas jaringan Mujahidin Indonesia Timur. Operasi ini dimulai pada tanggal 10 Januari 2016 dan merupakan kelanjutan dari Operasi Camar Maleo IV. Operasi ini melibatkan sekitar 2.000 personel. Salah satu kejadian yang paling memorial dalam operasi ini yaitu peristiwa kematian Santoso. Santoso merupakan pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, kematiannya menggemparkan publik waktu itu karena dia dan kelompoknya memberikan perlawanan yang cukup alot kepada TNI dan Polri. Buku ini berisi tentang apa saja yang terjadi pada operasi Tinombala, menceritakan tentang perjuangan pasukan TNI dan Polri dalam memperjuangkan kedaulatan negara dari serangan teroris. Judul : Operasi Tinombala Penulis : Dien Albana Penerbit : Jember Kata Media Terbit : 30 Mei 2017 Bahasa : Indonesia ISBN : 9786027497979 Berat : 0.15 kg Lebar : 14 cm Panjang : 21 cm Tebal : 138 Halaman