Gramedia Logo
Product image
Anwar Arifin Andipate

Pancasila Ideologi Tengah Tanpa Oposisi

Format Buku
Deskripsi
Pancasila adalah ideologi (ideology atau weltanschaining) yang disusun dan dibentuk secara sadar sesuai kondisi lokal Indonesia oleh tokoh-tokoh pemikir, pejuang, dan pemimpin bangsa (1945). Pancasila sengaja didesain sebagai ideologi Tengah Tanpa Oposisi yang berbeda dengan semua ideologi negara lainnya seperti yang dijelaskan Presiden Soekarno kepada seluruh pemimpin bangsa yang hadir dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 30 September 1960 di New York. Melalui pidato Bung Kamo ini terlihat jelas bahwa Pancasila tidak menganut individualisme dan kapitalisme (borjuisme) yang menghalalkan pasar bebas secara total yang dikenal sebagai ideologi Kanan dalam konsepsi Negara Jaga Malam Nachwachtersstaat atau Night Watmatch State). Sebaliknya Indonesia juga tidak menganut kolektivisme dan sosialisme ala komunis yang dikenal sebagai ldiologi Kiri yang mengharamkan pasar bebas dan menghendaki peran negara secara total (totaliter) dalam konsepsi Negara Kekuasaan (Machtstaat atau Authority State). Pancasila memuat gagasan dan nilai-nilai yang memadukan peran negara dan peran swasta sebagai jalan tengah sesuai dengan demokrasi politik yang dipadukan dengan demokrasi ekonomi dalam konsepsi Kedaulatan Rakyat atau Kerakyatan dan konsepsi Negara Pengurus atau Negara Kesejahteraan (Wefvaarstaat atau Welfare State). Indonesia juga menganut politik luar negeri bebas aktif dan nonblok. Demikian juga Pancasila mengandung nilai-nilai teosentris dengan menghormati nilai - nilai antroposentris, yang berimplikasi struktural bahwa Indonesia bukan negara sekuler meskipun juga bukan negara agama. Pancasila juga memuat gagasan dan nilai-nilai yang berimplikasi struktural mengenai Negara Kekeluargaan atau Negara Gotong royong, yang mengharamkan adanya oposisi dalam sistem politik dan pemerintahan Indonesia. Dengan demikian jelas bahwa Pancasila merupakan ideologi Tengah Tanpa Oposisi yang memiliki implikasi kultural dalam berbagai dimensi seperti lahirnya budaya transendental. budaya gotong royong (kekeluargaan), budaya musyawarah, budaya berbagi, budaya kekuasaản mencari orang, serta budaya rukun, selaras, serasi, dan seimbang. Buku ke-57 karya Anwar Arifin ini diterbitkan karena Allah untuk mengisi khazanah ilmu pengetahuan dan demi memenuhi kebutuhan pembaca terutama dosen, mahasiswa, politisi, dan Peminat lainnya. Tahun Terbit : Cetakan Kelima, Edisi Revisi Januari 2024
Detail Buku
Product image
Anwar Arifin Andipate
Pancasila Ideologi Tengah Tanpa Oposisi