Zeinelburqy & Riskaninda Maharani
Panduan Praktis Belajar Tajwid
Format Buku
Deskripsi
"Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Q.S. Al-Muzzammil [73]: 4)
Berdasarkan firman Allah, hadits, dan ijma' para ulama, telah disepakati bahwa wajib hukumnya bagi umat muslim untuk membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan aturan, atau dalam hal ini, sesuai dengan tajwid. Namun, tidak sedikit orang yang menyepelekan hukum tajwid sehingga sering terjadi kekeliruan saat membaca Al-Qur'an.
Buku ini disusun untuk membantu kita belajar tajwid dengan asyik dan mudah, terutama untuk pemula. Dilengkapi pula dengan adab dan pengetahuan dasar tentang ilmu tajwid guna memperkaya khazanah dan mengafdalkan praktik ilmu tajwid kita. Berikut ini beberapa materi yang sangat bermanfaat di buku ini:
Pengenalan Huruf Hijaiah
Makhorijul & Shifatul Huruf (Tempat Keluarnya Huruf & Sifat Huruf)
Hukum Nun Sukun Dan Tanwin
Hukum Mim Sukun
Ghunnah
Hukum Idghom
Qolqolah
Lam Ta'rif
Hukum Bacaan Lam Jalalah
Hukum Bacaan Ro'
Mad
Kaidah-Kaidah Wakaf
Ayat Ghoribah
SEJARAH AL-QUR'AN, ILMU TAJWID, BESERTA HUBUNGANNYA DENGAN QIRAAH
SEJARAH AL-QUR'AN
Allah menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan Malaikat Jibril sebagai pengantar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun, berupa surah Al-'Alaq ayat 1 sampai 5. Terakhir Al-Qur'an turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriah, yaitu surah Al-Maa`idah ayat 3. Sejarah menyebutkan bahwa Al-Qur'an diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Sebagian pendapat menyatakan 23 tahun.
Al-Qur'an tidak turun sekaligus, tetapi sedikit demi sedikit, baik berupa potongan ayat, beberapa ayat, langsung satu surah, maupun sebagainya. Turunnya ayat dan surah disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu, dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad saw lebih mudah menghafal dan meneguhkan hati orang yang menerimanya.
Sejak kurun waktu itu, telah dimulai pemeliharaan kemurnian Al-Qur'an. Nabi saw menunjuk beberapa sahabat untuk menuliskan Al-Qur'an, yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, dan Ubay bin Kaab. Setiap kali wahyu turun, Nabi saw mengimbau para sahabat untuk menghafal dan menuliskannya—di lempengan batu,
Baca Selengkapnya
Detail Buku