Paperboy - Bocah Pengantar Koran

"Aku mengetik tentang penikaman itu karena sebuah alasan. Aku tidak bisa berbicara. Tanpa tergagap". Seorang bocah berumur 11 tahun yang dipanggil dengan sebutan "Pria Kecil" harus menggantikan tugas temannya yang terluka untuk mengantar koran selama satu bulan. Pekerjaan yang mudah untuk semua orang, tapi sulit baginya karena dia tidak bisa berbicara dengan benar-gagap. Pria kecil memiliki kesulitan untuk berkomunikasi, bahkan hanya untuk sekedar mengucapkan namanya sehingga dirinya selalu merasa resah ketika harus menagih uang koran pada pelanggannya di akhir minggu. namun, berbicara dengan orang lain jadi tidak seburuk yang Pria Kecil bayangkan ketika dia harus berurusan dengan Ara, gelandangan di kompleknya yang mencuri pisau kuning miliknya. Seorang bocah laki-laki berusia sebelas tahun tinggal di memphis pada tahun 1959 bisa melempar fastball terganas di kota, tetapi berbicara adalah dunia yang sama sekali berbeda dengan pertandingan bisbol. Dia hampir tidak bisa mengucapkan satu patah kata pun tanpa tergagap—bahkan namanya sendiri. Ketika dia mengambil alih rute koran sahabatnya selama bulan Juli, bocah itu menyadari bahwa dia terpaksa harus berkomunikasi dengan para pelanggan, termasuk seorang ibu rumah tangga yang gemar minum wiski dan seorang pensiunan armada niaga yang tahu tentang hampir segala hal. Menjaja di rute koran menciptakan banyak tantangan, tetapi pertikaian dengan seorang tukang loak, pengganggu, sekaligus pencuri di lingkungan sekitarlah yang menimbulkan masalah nyata—dan mengancam nyawa bocah itu beserta pelayan rumah tangganya yang setia. Sebuah novel perkembangan anak bertekstur indah dengan latar belakang segregasi daerah Selatan. Bocah Pengantar Koran—Paperboy—menawarkan kisah mengharukan seorang anak dan perjuangannya untuk bisa berbicara, membuatmu ingin terus membacanya hingga akhir.