Paradigma Pendidikan Seni

Paradigma pendidikan seni sebagai pendidikan yang humanis, menekankan pada pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti, membantu manusia untuk menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif). Singkatnya, “educate the head, the heart, and the hand!”. Memandang manusia lebih kepada sisi kehidupan psikologisnya. Manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa, dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengemangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang dilakukan dengan terlalu menitikberatkan hanya pada satu daya saja, justru akan menghasilkan ketidakutuhan dalam perkembangan sebagai manusia. Pendidikan yang hanya menekankan pada aspek intelektual belaka saja, nantinya hanya akan menjatuhkan peserta didik dari masyarakat di sekitarnya dan lingkungannya. Dan nyatanya, sampai saat ini pun pendidikan masih hanya menekankan pada pengembangan daya cipta saja dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika hal ini terus berlanjut, manusia akan dibuat menjadi manusia yang tidak punya rasa manusiawi. Dari sudut pandang sosio-antropologis, kekhasan manusialah yang membedakannya dengan makhluk lain adalah manusia lebih berbudaya, sedangkan makhluk lainnya tidak. Maka, salah satu cara yang efektif untuk menjadikan manusia menjadi lebih manusiawi adalah dengan mengembangkan kebudayaannya. Tentang Buku: Judul: Paradigma Pendidikan Seni Penulis: Deddy Irawan Penerbit: Thafa Media ISBN: 9786021351666 Jumlah Halaman: 221 halaman Berat: 0, 258 kg Lebar: 15 cm