Theoresia Rumthe & Weslly Johannes
Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi
Format Buku
Deskripsi
Buku Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi merupakan buku kumpulan puisi dengan format penulisan seperti percakapan antara Theo dan Weslly melalui e-mail yang dituangkan ke dalam kata-kata yang menciptakan kontinuitas dari awal hingga akhir. Sesekali mereka menggunakan kata atau frasa dari sajak-sajak yang ada di buku puisi sebelumnya dan kemudian bisa masuk ke sajaknya sendiri.
Percakapan tersebut seolah mengalir lancar dan terkadang membahas ke arah lain yang lebih luas. Ini tentu jadi eksperimen menarik bagi pasangan penyair yang semakin matang ini. Kumpulan puisi yang ada dalam buku memiliki tema yang cukup beragam, seperti kematian, kerinduan, penantian, keluarga dan sebagainya. Selain itu, ada pula beberapa puisi yang inspirasinya datang dari kondisi pandemi yang sedang kita alami, bahkan hingga saat ini.
Buku kumpulan puisi Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi ini mengajak para pembaca untuk memberi arti yang dalam akan hal-hal yang sudah berlalu. Hal yang sudah berlalu sejatinya tidak akan pergi begitu saja. Hal tersebut bisa meninggalkan jejak yang berbeda-beda dalam pikiran dan perasaan setiap seseorang, termasuk dengan kata-kata bermakna macam puisi yang bisa bermakna sangat luas.
Sinopsis Buku
Bukan jalan yang membawa manusia sampai ke tujuan, melainkan sepasang kaki yang kuat.
Kita akan mengingat tahun ini. Kita mengingat bagaimana kebaikan menyelamatkan bumi.
PADA KUIL TR / 9 Agustus 2019
kuil, kau dan aku
kini memasuki pelatarannya.
dingin merambat mengecup bibir,
daun-daun kering berlari ditiup semilir.
hampir malam, bulan tidak kelihatan
pada kejauhan
kudengar orang-orang berdoa
mengatupkan lengan lunglai
merapal mantra
"terbukalah pintu ratapan
bijaklah kekhawatiran
sentausa kepulangan,
tenang, tenang!"
berulang-ulang kudengar
kata-kata meleleh bagai sepasang lilin
bulan pecah, sinarnya mengintai wajah
kulihat jelas sesuatu membara
antara kau, aku,
dan bayang-bayang memanjang.
Daftar Isi
Pada Kuil / 11
Patung Tua / 12
Mekar Bunga Tidur / 12
Indah Semua yang Kelak Pergi / 13
Sembunyi Barangkali / 14
Setiap Petang, Setiap pagi / 14
Bunga Hujan / 15
Dor! / 16
Pulang Ke Rumah / 16
Menunggu Usia / 16
Kelana Rahasia / 17
Susah Tidur / 18
Kita Lalai Mengakui / 19
Kawan / 20
Seperti Menunggu Giliran / 21
Sepasang Sepatu untuk Bapak / 22
Pohon Cium Kekasih / 22
Kapan-Kapan / 23
Payung Halaman Basah / 24
Pulang-Pergi / 25
Helai Bunga Edelweis / 25
Lari Rumah / 26
Rahasia Terhempas / 26
Mimpi Pulang / 27
Derap Mawar Pejalan / 27
Menonton Berita / 28
etc.
Baca Selengkapnya
Detail Buku