Telinga kita cenderung hafal terhadap asumsi yang menyebutkan bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah dan sangat tergantung pada kaum pria. Padahal tidak demikian adanya. Kita bisa menelusuri sejarah kita, baik di Jawa maupun pulau lainnya, ada banyak perempuan tangguh yang telah lahir di bumi Nusantara ini. Mereka menyandang predikat wanita yang dalam pemahaman orang Jawa, wani ditata (berani diatur) dan sekaligus wani nata (berani mengatur) sebagaimana kaum pria. Mereka bukan sekadar berperan mengatur urusan dapur, tapi mengatur negara sebagai seorang ratu. Kita mengenal Ratu Jay Shima (Kalingga), Pramodhawardhani (Medang), Tribhuwana Wijayatunggadewi (Majapahit ketiga), dan Sri Suhita (Majapahit keenam). Selain itu, muncul Bupati Jepara semasa pemerintahan Sultan Hadiwijaya di Pajang, yakni Ratu Kalinyamat. Di pulau-pulau lain, kita mengenal Sultanah Nahrasiyah (Samudera Pasai), Sri Ratu Safiatuddin Tajul Alam dan Sri Ratu Naqiatuddin Nurul Alam. Kita juga mengenal Sri Ratu Zaqiatuddin Inayat Syah dan Sri Ratu Zainatuddin Kamalat Syah (Aceh Darussalam), Maharatu Mayang Mulawarni (Kutai Martapura), Sultanah Zainab Zulkiyahtuddin (Bone), dan masih banyak lagi. Hadirnya buku ini ingin melawan asumsi bahwa wanita itu lemah. Membaca buku ini kita akan mendapat pencerahan tentang sosok perempuan. Selain menggugah inspirasi dan spirit kesetaraan gender, buku ini juga menguak misteri di balik kelembutan sikap dan tutur kata wanita Jawa khususnya dan Nusantara pada umumnya. Detail Penulis Sri Wintala Achmad, Krishna Bayu Adji Jumlah Halaman 235 Penerbit Araska Publiher Tanggal Terbit 27 Jan 2018 Format Soft Cover Berat 0.22 kg ISBN 9786023004768 Lebar 14 cm Bahasa Indonesia Panjang 20.5cm