Gramedia Logo
Product image
GEGER RIYANTO

Pergulatan Transisi Energi Berkeadilan

Format Buku
Deskripsi
Kata transisi menyiratkan perubahan yang kalem, perlahan, dan disepakati bersama. Sementara itu, dengan masifnya perubahan yang disyaratkan, transisi dalam konteks energi kerap berujung dengan pergolakan, kerugian, dan kekalahan menyesakkan bagi beberapa pihak. Menjamin keadilan dalam transisi energi lantas menjadi hal yang penting, sekalipun menantang. Transisi energi, bila berjalan tanpa pengawalan, sangat mungkin hanya akan menjadi siasat baru untuk memproduksi ketimpangan yang sudah banyak terjadi di sektor energi. Wajar belaka, bila kini narasi transisi energi menjadi sarana para elite menciptakan peluang-peluang eksploitasi baru. Elite dapat mempersiapkan bisnis sekaligus menyetir kebijakan dan skema nasional untuk merespons tekanan transisi energi global. Dengan demikian menyulapnya—tak jarang secara vulgar—dari ancaman menjadi kesempatan. Keadilan, karenanya, harus selalu dipertimbangkan, diangkat, dan disuarakan di hadapan praktik transisi energi. Toh konsep keadilan dalam transisi energi sudah dielaborasi ke dalam beragam pengertian. Percakapan tentang transisi energi berkeadilan, karenanya, harus dimulai. Buku Pergulatan Transisi Energi Berkeadilan mencoba menyuguhkan beragam masalah yang dihadapi dalam satu isu: transisi energi. Buku ini diharapkan dapat berkontribusi memantik percakapan yang bergulir, baik tentang tantangan, solusi, dan kerangka kerja utuh dalam mewujudkan transisi energi berkeadilan. Profil Penulis: Geger Riyanto merupakan dosen di Departemen Antropologi Universitas Indonesia. Ia juga merupakan peneliti di Asia Research Centre, Universitas Indonesia, bertanggung jawab untuk riset-riset tentang perubahan ekologi dan transisi energi. Ia sempat memegang tanggung jawab sebagai editor di Remotivi. Geger pernah menerbitkan karya di Critical Asian Studies, Anthropology and Humanism, The Asia Pacific Journal of Anthropology, Oceania, Indonesia and the Malay World, dan media-media lain. Ia adalah penerima penghargaan Frobenius Institute 2023 untuk disertasi antropologi sosial dan budaya terbaik di negara-negara berbahasa Jerman.
Detail Buku