Gramedia Logo
Product image
Sapardi Djoko Damono

Perihal Gendis

Format Buku
Deskripsi
GENDIS: Oke, tapi siapa namamu? Aku suka nama yang kalau diucapkan menjelma percikan api menjelma makna menghangatkan malam. BURUNG: Tidak tahukah kau, Gendis, bahwa burung tidak memerlukan nama? Tidak tahukah kau sebabnya, Gendis? Nama selalu bergeser geser tafsirnya kalau diucapkan Perihal Gendis adalah kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono tentang seorang gadis yang beranjak dewasa dan mempertanyakan banyak hal di sekelilingnya. Kadang ia bercakap-cakap dengan mawar, burung, ulat, dan dirinya sendiri. Sebuah kumpulan puisi yang bisa mengajak pembaca untuk mengingat kembali arti rumah, keluarga, dan orang-orang terdekat kita. Profil Penulis: Sapardi Djoko Damono (20 Maret 1940) telah menerima penghargaan pencapaian seumur hidup di bidang kebudayaan dari FIB-UI (2017), The Habibie Center (2016), Masyarakat Sastera Asia Tenggara (Mastera, 2015), Akademi Jakarta (2012), dan Freedom Institute (2003). Pensiunan Guru Besar UI ini masih mengajar dan membimbing tesis dan disertasi mahasiswa pascasarjana di IKJ, UI, Undip, dan ISI Surakarta. Sejak masih menjadi murid SMA ia telah menulis dan menerjemahkan puisi, cerpen, novel, esai, dan drama yang beberapa di antaranya telah diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (GPU). Buku puisi yang diterbitkan oleh GPU berjudul Hujan Bulan Juni (hardcover), Melipat Jarak (hard-cover), Babad Batu, dukaMu abadi, Ayat-ayat Api, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, Kolam, Namaku Sita, dan Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita. Selain puisi, GPU juga menerbitkan novel Trilogi Soekram, Hujan Bulan Juni, dan Pingkan Melipat Jarak (sekuel kedua novel Hujan Bulan Juni), juga esai Bilang Begini Maksudnya Begitu (buku apresiasi puisi) dan Alih Wahana.
Detail Buku