Gramedia Logo
Product image
WICAK HIDAYAT

Perjamuan Arwah

Format Buku
Deskripsi
Terjebak tagihan pinjol yang menumpuk, Mira mencari bantuan Jay, adiknya yang memiliki pekerjaan yang lebih stabil. Namun, sang adik tiba-tiba menghilang. Membawa Mira pada upaya pencarian yang malah membuatnya terjebak dalam ritual gelap terkait kejahatan masa lalu. Di meja perjamuan dalam ritual tersebut, setiap orang punya keinginan terpendam yang harus diwujudkan. Untuk memenuhinya, ada harga yang harus dibayar. Sanggupkah Mira menanggung konsekuensi demi bisa kembali menemukan sang adik? Prolog: PERISTIWA-PERISTIWA YANG MEMBAWA JAY KE DEPAN sebuah gerbang besi berkarat itu terasa seperti potongan-potongan ganjil sebuah film rusak. Dia ingat pernah mengirimkan pesan kepada kakaknya. “Aku pergi dulu” hanya sepenggal kalimat itu saja yang bisa dia tulis. Selebihnya tak ada. Tentunya, Mira, kakaknya satu-satunya, tak menjawab. Ya, mengingat pesan itu Jay kirimkan pada pagi-pagi buta, kemungkinan Mira masih tidur. Baru tidur bahkan, setelah semalaman pergi. Setidaknya, itu dugaan Jay. Profil Penulis: Wicak Hidayat adalah penulis yang berkediaman di Depok, Jawa Barat. Rumah masa kecilnya di Perumnas Depok, berdekatan dengan beringin besar yang tumbuh “merangkul” sebuah pohon kelapa dan dijuluki “Pohon Kawin”. Pada 2021, ceritanya yang bertajuk Buku Merah telah dijadikan sebuah film pendek untuk tayang di festival film di Malaysia. Cerpennya, Merah Pedas, telah terbit di harian Kompas dan masuk dalam antologi Hujan Klise (Penerbit Buku Kompas, 2018). Selling Point: Perjamuan Arwah membawa kita berpetualang ke dunia mencekam berisi sajian-sajian mengerikan dari masa lalu seseorang.
Detail Buku