Lewis Carroll
Petualangan Alice di Negeri Ajaib
Format Buku
Deskripsi
Petualangan Alice di Negeri Ajaib
Alice jatuh ke dalam lubang kelinci setelah dia mengikuti seekor Kelinci Putih. Dia menemukan pintu-pintu yang salah satunya mengarah ke suatu taman yang indah. Keinginannya untuk bisa masuk ke dalam taman itu mendorongnya untuk meminum air dari sebuah botol sembari berharap tubuhnya dapat mengecil dan melewati pintu. Sayang, pada saat tubuhnya telah mengecil, dia justru lupa untuk mengambil kunci yang berada di atas meja kaca.
Di tengah rasa sedih dan kesalnya, Alice tiba-tiba menemukan kotak yang berisikan kue. Dia pun memakan kue tersebut dan dengan cara yang misterius, tubuhnya membesar kembali dan berhasil mengambil kunci itu. Namun, keberhasilan itu juga yang membuatnya merasa sedih, karena dia terlalu besar untuk dapat melewati pintu, jadi Alice hanya bisa menangis tersedu-sedu.
Meski begitu, Alice tak menyerah untuk dapat masuk ke taman. Walaupun, hal ini membuat dia harus berhadapan dengan Ratu Hati yang suka pemenggal kepala beserta seluruh pasukannya dalam sebuah permainan yang unik dan menarik. Mampukah Alice menghadapi semua rintangan agar bisa memasuki taman yang indah tersebut?
“Makin penasaran dan makin penasaran!" seru Alice (dia sangat terkejut sampai lupa bagaimana bicara bahasa Inggris dengan baik); "Sekarang aku semakin seperti teleskop terbesar yang pernah ada! Selamat tinggal, kaki!" (karena dia melihat ke bawah ke kakinya, kakinya hampir tak terlihat, makin jauh). “Oh, kaki kecilku yang malang, aku ingin tahu siapa yang akan memakaikan sepatu dan stoking untukmu sekarang, sayang? Aku yakin aku takkan bisa! Aku tak mungkin menyusahkan diriku sendiri karenamu: kamu harus beradaptasi dengan cara terbaik yang kamu bisa; tapi aku harus baik pada mereka," pikir Alice, "Atau mungkin mereka tak kan berjalan seperti yang kumau. Kupikir aku akan memberi mereka sepasang sepatu bot baru setiap Natal."
Dan dia terus memikirkan caranya. "Sepatu itu harus dikirim," pikirnya; "lucu sekali, mengirim hadiah ke kaki sendiri! Dan betapa anehnya petunjuk arah itu!"
Baca Selengkapnya
Detail Buku