Gramedia Logo
Product image
Djarot Saiful Hidayat dan Endi Haryono

Politik dan Ideologi PDI Perjuangan 2000–2009: Memerintah dan Tetap Kritis

Format Buku
Deskripsi
Kemenangan PDI Perjuangan dalam Pemilu 1999 tidak serta-merta memuluskan jalan politik partai ini. Komitmen ideologis sebagai partai wong cilik tidak sepenuhnya dapat menjaga PDI Perjuangan untuk tetap konsisten dalam kaitannya dengan cita-cita kolektif dan emosional pendukungnya. Setelah memenangi pemilu pertama pasca runtuhnya Orde Baru dan bertransformasi menjadi partai pemerintah, PDI Perjuangan justru mengalami kemerosotan dukungan secara berturut-turut pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Sebagai respons atas kekalahan itu, PDI Perjuangan memilih jalan penyeimbang yang kritis. Penegasan pilihan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini mengakhiri debat yang berlangsung di internal dan sekaligus menjadi jawaban atas tawaran dari Susilo Bambang Yudhoyono kepada PDI Perjuangan untuk mengirimkan kadernya sebagai menteri. Menempatkan PDI Perjuangan sebagai penyeimbang yang kritis, selain untuk mengontrol penyelenggaraan pemerintahan supaya lebih efektif dalam hal pilihan kebijakan, merupakan masa-masa introspeksi internal partai untuk menjadi lebih baik. Buku ini adalah jilid dua dari tiga buku tentang politik dan ideologi PDI Perjuangan. Buku pertama tahun 1987–1999, buku kedua tahun 2000–2009, dan buku ketiga tahun 2010–2019. Profil Penulis: Djarot Saiful Hidayat lahir di Magelang, 6 Juni 1962. Saat ini dia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ketua Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), serta Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2019–2024, sekaligus juga pengurus Sekolah Kader Partai PDI Perjuangan. Djarot menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) di Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, dan pascasarjana (S-2) bidang Kebijakan Publik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Detail Buku